|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]()
Quote:
Telinga sebagai organ pendengaran dan ekuilibrium terbagi dalam tiga bagian, yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga berisi reseptor-reseptor yang menghantarkan gelombang suara ke dalam impuls-impuls saraf dan reseptor yang berespons pada gerakan kepala.
Perubahan pada telinga luar sehubungan dengan proses penuaan adalah kulit telinga berkurang elastisitasnya. Daerah lobus yang merupakan satu-satunya bagian yang tidak disokong oleh kartilago mengalami pengeripu tan, aurikel tampak lebih besar, dan tragus sering ditutupi oleh rumbai-rumbai rambut yang kasar. Saluran auditorius menjadi dangkal akibat lipatan ke dalam, pada dindingnya silia menjadi lebih kaku dan kasar juga produksi serumen agak berkurang dan cenderung menjadi lebih kering. Perubahan atrofi telinga tengah, khususnya membran timpani karena proses penuaan tidak mempunyai pengaruh jelas pada pendengaran. Perubahan yang tampak pada telinga dalam adalah koklea yang berisi organ corti sebagai unit fungsional pendengaran mengalami penurunan sehingga mengakibatkan presbikusis. Lebih kurang 40% dari populasi lansia mengalami gangguan pendengaran (presbikusis). Gangguan pendengaran mulai dari derajat ringan sampai berat dapat dipantau dengan menggunakan alat audiometer. Pada umumnya laki-laki lebih sering menderita gangguan pendengaran dibandingkan perempuan. Presbikusis merupakan akibat dari proses degeneratif pada satu atau beberapa bagian koklea (striae vaskularis, sel rambut, dan membran basi la ris) maupun serabut saraf auditori. Presbikusis ini juga merupakan hasil interaksi antara faktor genetik individu dengan faktor eksternal, seperti pajanan suara berisik terus-menerus, obat ototoksik, dan penyakit sistemik. Presbikusis terbagi dua menjadi prebiskus perifer dan prebiskus sentral. Presbikusis perifer, di mana para lansia hanya mampu untuk mengidentifikasi kata. Alat Bantu dengar masih cukup bermanfaat, tetapi harus diperhatikan untuk menghindari berteriak/berbicara terlalu keras karena dapat membuat ketidaknyamanan di telinga. Presbikusis sentral, di mana lansia mengalami gangguan untuk mengidentifikasi kalimat, sehingga manfaat alat bantu dengar sangat kurang. Oleh karena itu, percakapan dengan para lansia harus sedikit lebih lambat tanpa mengabaikan irama dan intonasi. Presbikusis ditambah dengan situasi ketika percakapan yang berlangsung kurang mendukung dapat menyebabkan lansia mengalami gangguan komunikasi. Gangguan komunikasi ini dapat terjadi akibat: Pertama, pembicaraan mengalami gangguan karena suara musik, radio, televisi, maupun pembicaraan lain. Kedua, sumber suara mengalami distorsi yang berasal dari pengeras suara yang tidak sempurna seperti di terminal, masjid, telepon, maupun bila diucapkan oleh anak-anak atau pembicara yang terlalu cepat. Ketiga, kondisi akustik ruangan yang tidak sempurna seperti di dapur, ruang makan restoran, serta ruang pertemuan yang mudah memantulkan suara. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pendengaran Lansia - Bersihkan telinga, pertahankan komunikasi. - Berbicara pada telinga yang masih baik dengan suara yang tidak terlalu keras. - Berbicara secara perlahan-lahan, jelas, dan tidak terlalu panjang. - Beri kesempatan klien untuk menjawab pertanyaan. - Gunakan sikap dan gerakan atau objek untuk memudahkan persepsi klien. - Beri sentuhan untuk menarik perhatian sebelum memulai pembicaraan. - Beri motivasi dan reinforcement. - Kolaborasi untuk menggunakan alat bantu pendengaran. - Lakukan pemeriksaan secara berkala. Daftar Pustaka Artikel Menengenal Usia Lanjut dan Perawatannya Oleh Siti Maryam ![]()
Quote:
Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
Thread Tools | |
|