Salah satu perangko langka di dunia menciptakan rekor harga dalam lelang yang berlangsung di Swiss, demikian isi pernyataan penyelenggara lelang.
Ini berarti perangko Swedia yang diberi nama Treskilling Yellow tetap memegang gelar sebagai perangko termahal di dunia meski telah berpindah tangan.
Perangko versi tahun 1855 seharga tiga shilling ini sebenarnya ingin diberi warna hijau, namun terjadi kesalahan yang membuatnya berwarna kuning, dan diyakini sebagai perangko terakhir dari versi tersebut.
Seperti dilaporkan BBC, Senin (24/5), pelelang David Feldman mengatakan, perangko itu sebagai benda yang paling berharga ketimbang beratnya. Rumah lelang memperkirakan harganya terjual sekitar 1,4 juta hingga dua juta Euro (sekitar Rp 16-23 miliar)
Feldman mengatakan penjualnya sangat senang, tetapi pembelinya memilih untuk tidak mempublikasikan berapa jumlah uang yang mereka bayar untuk perangko itu. Semua penawar dalam lelang disumpah untuk menjaga kerahasiaan.
Perangko ini pertama kali dijual secara resmi di Zurich pada tahun 1996 seharga 2,88 juta Swiss francs atau sekitar 2,3 juta dolar AS (sekitar Rp 21,4 miliar), sebuah rekor dunia untuk perangko tunggal.
Perangko British Guiana keluaran tahun 1856 senilai 1 cent Magenta dikenal sebagai perangko yang langka, tapi disimpan dalam tempat yang aman sejak dibeli oleh seorang pengusaha John du Pont pada tahun 1980. Penerus usaha du Pont kini tengah menghadapi hukuman mati.
Sementara, The Treskilling Yellow adalah, "Satu dari sekitar setengah lusin perangko terkenal di dunia," kata Robert Odenweller, seorang ahli perangko AS.
Berdasarkan informasi yang dihimpun rumah lelang, pemilik perangko itu mempunyai riwayat yang panjang, dimiliki oleh beragam macam tokoh termasuk seorang raja Rumania.
Perangko ini ditemukan tahun 1885 oleh seorang pelajar lelaki berusia 14 tahun dari Stockholm, yang memungutnya dari tong sampah milik neneknya.
sumber