
14th April 2011
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: Dec 2010
Location: Bandung
Posts: 541
Rep Power: 43
|
|
Tanda-Tanda Bumi Sedang Sakit
Quote:
Mencairnya es di kutub udara, rusaknya terumbu karang dan hutan topis menjadi tanda bumi ini telah sakit. Pemanasan global menyebabkan bumi makin ringkih. Manusia yang menyebabkan perubahan iklim bakal merasakan dampaknya. Apa saja tanda-tanda bahwa planet ini sedang menanggung beban berat? Lapisan es di Kutub Utara mulai menipis.
Sebuah studi memperkirakan dalam 30 tahun lagi kawasan itu akan bebas dari es, lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Kondisi ini bisa berdampak buruk bagi manusia dan beruang kutub, yang masuk daftar spesies yang terancam punah pada Mei 2008. Kutub Selatan juga mengalami kondisi yang sama. Pada April lalu gunung es Wilkins runtuh. Wilkins adalah satu dari sembilan gunung es yang hancur dalam beberapa dekade terakhir. Kehancuran paling dramatis dialami Larsen A dan B pada 1995 dan 2002. Hilangnya lapisan es juga terjadi di semenanjung Antartika. Negara-negara yang ada di kawasan tersebut telah sepakat membatasi kunjungan wisatawan untuk melindungi ekosistem di wilayah itu.
Lubang Ozon pertama kali ditemukan pada 1985. Lapisan ozon melindungi bumi dengan menyerap sinar ultraviolet yang berbahaya. Upaya untuk melarang penggunaan bahan kimia yang merusak ozon sedikit demi sedikit memperbaiki kerusakan yang terjadi. Upaya ini perlu waktu lama karena tebalnya kandungan polutan di udara. Untungnya lapisan ozon di atas Antartika masih cukup baik, ketebalannya berfluktuasi setiap tahun tergantung pada pola sirkulasi angin.
Dari tahun ke tahun wilayah yang disebut dead zone di lautan terus meluas. Oksigen di daerah ini hampir tidak ada, sehingga banyak ikan, udang dan spesies lainnya tidak bisa bertahan hidup. Kondisi ini terjadi akibat racun pupuk yang terbawa hingga ke laut dan memicu pertumbuhan ganggang. Saat mati dan membusuk tumbuhan ini memakan semua oksigen.
Terumbu karang dari Karibia hingga Great Barrier Reef di Australia terus mendapat tekanan dari penangkapan ikan secara berlebihan, pencemaran, penyakit dan oksidasi laut akibat pemanasan global. Air laut menjadi lebih asam karena menyerap CO2 dari atmosfer. Naiknya keasaman air telah merusak kandungan mineral yang dibutuhkan terumbu karang dan hewan laut lainnya.
Kerusakan hutan tropis juga makin meluas. Padahal keberadaan hutan ini menjadi kunci keragaman hayati dunia. Hujan juga bisa menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen. Rata-rata deforestasi hutan dunia setiap tahunnya mencapai 32 juta hektar. Hutan Amazon, Brasil ditebang untuk pertanian dan peternakan. Deforestasi juga makin meningkat di Asia dan Afrika.
Air menjadi bagian paling penting dalam kehidupan dan dua pertiga permukaan bumi ditutupi air. Polusi menyebabkan air tidak layak lagi dikonsumsi manusia dan menjadi tempat tinggal bagi sebagian spesies. Pemanasan global juga berdampak pada ketersediaan air untuk pertanian. Daerah yang sudah kering akan semakin parah dan naiknya permukaan laut menyebabkan air asin masuk ke daratan.
Meningkatnya emisi CO2 juga menjadi tanda �sakitnya� bumi ini. Beberapa negara dan perusahaan sudah berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, namun itu belum cukup. Pertumbuhan ekonomi yang cepat di negara-negara berkembang seperti Cina dan India membuat emisi global terus bertambah dan lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Cina menjadi negara penghasil emisi terbesar dunia, namun Amerika Serikat masih menjadi nomor satu penyumbang emisi per kapita.
Saat habitat rusak, hewan yang tinggal di dalamnya juga mengalami tekanan. Daftar merah yang dikeluarkan World Conservation Union menyebutkan, hampir 45 ribu spesies terancam punah. Harimau, gajah dan beberapa spesies primata telah menjadi korban akibat rusaknya habitat dan perburuan di Afrika dan Asia. Nasib yang sama juga dialami hewan laut seperti hiu, paus, lumba-lumba dan spesies ikan lainnya. Hasil studi terbaru menunjukkan pinguin juga terancam oleh perubahan iklim, penangkapan dan polusi.
Manusia adalah penyebab utama terjadinya perubahan iklim. Manusia juga yang akan merasakan dampaknya. Populasi yang terus bertambah juga menjadi beban bagi bumi ini. Pada 2007, jumlah manusia di planet ini mencapai lebih dari 6 miliar. Umat manusia harus bersaing untuk mendapatkan sumber alam yang terbatas, seperti makanan, air dan bahan bakar. Beberapa ahli menyatakan, manusia sudah hampir menyedot habis semua kekayaan yang diberikan bumi. Mereka mendesak adanya pembatasan populasi demi kesehatan planet ini.
|
|