Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Islam

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 19th April 2011
blueparadise's Avatar
blueparadise blueparadise is offline
Super Moderator
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 5,258
Rep Power: 114
blueparadise has disabled reputation
Default Renungan Hidup

Oleh: Madri SPdI

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat" (QS Al Mu'minun [23]: 12 - 16)

Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hambanya baik melalui kalimat secara langsung maupun tidak langsung, agar memperbanyak tafakkur/merenung. Termasuklah salah satu bahan renungan adalah tentang makna sebuah kehidupan; darimana asal kejadian, bagaimana proses penciptaan manusia, mengapa dan untuk apa diciptakan, kemudian kemana akhir kehidupan, serta apa kejadian sesudah dimatikan. Demikian isi kandungan dari ayat di atas.



Yang dapat diketahui bahwa manusia diciptakan dari saripati tanah, menjadi mani, menjadi segumpal darah, segumpal darah kemudian menjadi segumpal daging, daging dikuatkan dengan tulang jadilah manusia seperti kita yang kemudian berproses dalam kehidupan dari masa anak-anak, remaja, tua, hingga mengakhirinya dengan kematian, kemudian dibangkitkan untuk mempertanggung-jawabkan masa kehidupan di dunia. Ini adalah proses alamiah yang tidak hanya manusia yang akan melewatinya, tetapi seluruh makhluk yang bernyawa.

"Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang Telah ditentukan waktunya." (QS Ali Imran :145)

Apabila disadari betul-betul hidup di dunia sungguh-sungguh singkat, sangat-sangat sebentar/sesa�at, menurut WHO salah satu badan kesehatan dunia, rata-rata harapan manusia untuk hidup maksimal adalah antara 50-79 tahun. Hal ini apabila dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang kekal abadi. Allah SWT menggambarkannya: "Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi." (QS 79: 46)

Dari pemahaman yang mendalam inilah, diharapkan timbul kesadaran, dan dari kesadaran diharapkan muncul akhlak yang mulia selama menjalani hidup di dunia. Dengan prinsip untuk apa melalaikan perintah Allah dalam kehidupan yang singkat dan terbatas, dan untuk apa berbuat jahat kepada sesama manusia, semua itu akan sia-sia dan menjadikan rugi bahkan menyesal ketika di hari pertanggungjawaban.

Sebaliknya, hidup yang serba singkat ini hendaknya banyak berbekal dengan keshalehan, ketakwaan, mengisi waktu tersisa dengan hal-hal yang bermanfaat dan banyak membahagiakan orang lain tentunya dapat mengantarkan manusia kepada ketenangan menjalani kehidupan dunia dan akhirat.

"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat."(QS 7: 26) .
Wallahu �alam bish-shawab.


Sumber : republika.co.id

__________________



Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:53 PM.


no new posts