FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Military Pembahasan mengenai militer seperti tentara, atribut, alat perang hingga sejarah militer didiskusikan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() Tak semahal alat tempur. Tapi mampu melumpuhkan sistem IT lawan. s ![]() Medsos dengan segala kemampuannya bisa menjadi senjata tersendiri bagi TNI. - Hari masih pagi. Arloji di tangan masih menunjuk angka delapan. Namun, puluhan orang berseragam sudah tampak sibuk dalam sebuah ruangan. Mereka duduk berderet, membentuk huruf "U". Masing-masing menghadap komputer jinjing (laptop) yang terletak di atas meja kayu memanjang. Di depan mereka, seorang perempuan paruh baya terlihat sedang menjelaskan sesuatu. Sesekali, ia mengarahkan telunjuknya pada sejumlah slide yang ditayangkan. Puluhan orang ini merupakan personel TNI dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pusat Penerangan dan ketiga Angkatan TNI. Pagi itu, mereka mengikuti pelatihan bertajuk "Pemanfaatan Media Sosial". Pelatihan digelar di Balai Wartawan Puspen TNI, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Berbagai materi diberikan dalam pelatihan yang dilakukan pada 28 dan 29 Januari 2015 itu. “Belajar memanfaatkan media sosial semaksimal mungkin,” ujar Mayor Infanteri Bambang SN, salah satu peserta pelatihan saat ditemui VIVA.co.id di Mabes TNI, Rabu, 4 Februari 2015. Ia menuturkan, pelatihan ini merupakan langkah awal terkait pemanfaatan media sosial (medsos) oleh TNI. Menurut dia, kemampuan TNI terkait medsos perlu ditingkatkan. Sebab, ke depan keberadaan dunia cyber sangat penting. “Sekarang ada keterbatasan. Harus didalami,” dia menambahkan. Salah satu personel TNI yang menggawangi Dispenum Puspen TNI ini menambahkan, dunia cyber terus berkembang. Untuk itu, TNI tak boleh ketinggalan. Sebab, sejumlah negara sudah lebih maju dan berkembang dalam pemanfaatan teknologi internet dan medsos. “Orang sudah lari, jangan sampai kita jalan di tempat,” ujarnya. TNI harus siap menghadapi era cyber, di mana medsos mengambil peran. “Untuk menjaga bangsa dan negara, mau tidak mau kita harus masuk. Sekarang media sosial jadi garis depan. Ini sangat penting dalam jangka panjang.” Pendapat senada disampaikan Letda Arh Amir Mahari, peserta pelatihan yang lain. Ia mengakui, sebelumnya awam terkait medsos. Namun, setelah ikut pelatihan, ia semakin memahami peran penting wahana dunia maya tersebut. Selain diajari teknis teknologi informasi, ia juga belajar bagaimana membangun opini melalui medsos. “Ke depan ini bisa dilakukan di batalion-batalion, sehingga mereka tahu dan mengerti, ke depan perang itu akan seperti ini. Kebutuhan akan pemahaman cyber semakin tinggi karena ancaman juga semakin tinggi,” tuturnya. Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen M. Fuad Basya, mengatakan, Puspen TNI sebagai corong dari TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara memantau berbagai hal yang terjadi melalui informasi yang berkembang dari berbagai media seperti koran, televisi, dan pemberitaan lain termasuk medsos. ![]() Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen M. Fuad Basya. Foto: VIVA.co.id/Zahrul Darmawan “Jadi, mau tidak mau kita harus menguasai medsos untuk kebutuhan informasi ini,” ujarnya kepada VIVA.co.id, Jumat, 6 Februari 2015.Fuad menambahkan, pelatihan medsos itu dimaksudkan guna meningkatkan kemampuan personel TNI. Saat ini, kemampuan anggota terkait medsos sangat minim. “Kami sangat terbatas dari kemampuan peranti hingga SDM,” ujarnya. Materi yang diberikan dalam pelatihan beragam, mulai dari soal domain, optimalisasi Facebook, Twitter, dan akun jejaring sosial lain. “Intinya mengoptimalkan yang ada mengenai medsos,” ujarnya. Menurut dia, untuk sementara, pelatihan masih terbatas bagi anggota di lingkungan Puspen. Rencananya, pelatihan serupa akan terus dikembangkan. 123 >>> |
![]() |
Thread Tools | |
|
|