Ceriwis
>
DISKUSI
>
Lounge
[BANGGA] Film Gay Indonesia Diputar di Festival Film Rotterdam
User Name
Remember Me?
Password
Menu
FAQ
Calendar
FAQ
Register
Calendar
Mark Forums Read
Lounge
Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.
Thread Tools
#
1
27th May 2012
ondelondel
Ceriwis Lover
Join Date: May 2012
Posts: 1,996
Rep Power:
16
[BANGGA] Film Gay Indonesia Diputar di Festival Film Rotterdam
Film Gay Indonesia Diputar di Festival Film Rotterdam
like ya semua teaser dan triler videonya di youtube, DEMI INDONESIA
Ia merasa di Indonesia pilihan film-film bertemakan homoseksualitas sangat sedikit.
ROTTERDAM, Jaringnews.com - Parts of the Heart, film yang menceritakan kisah hidup seorang gay di Jakarta diputar dalam Festival Film Internasional Rotterdam 2012 (IFFR), Belanda.
Festival tahunan itu juga memutar 500 film internasional, termasuk dua film Indonesia lainnya Shelter, yang bercerita tentang cinta dan The Blindfold, tentang radikalisasi keagamaan.
Film Parts of the Heart, karya sutradara Paul Agusta (31) menceritakan kisah hidup Peter, seorang gay di Jakarta, dari umur 10 sampai 40 tahun.
Parts of the Heart terdiri dari delapan segmen yang memperlihatkan delapan tahap kehidupan Peter dalam urusan cinta. Bagian-bagian ini, antara lain, mengisahkan pengalaman Peter ketika pertama kali jatuh cinta pada usia 10 tahun, pengalaman seksual pertamanya, patah hati pertama, tekanan masyarakat, masa-masa sulit dalam hubungan cinta serta pernikahan Peter pada usia 40 tahun.
Paul mengatakan cerita yang dikisahkan dalam Parts of the Heart diangkat dari kehidupan dirinya sendiri.
�Ini film panjang ketiga saya. Dari sebelum-sebelumnya saya memang cenderung mengangkat tema-tema pribadi. Saya memilih cerita ini karena mirip kisah hidup saya. Ini hal-hal yang terjadi di hidup saya yang membuat saya menjadi orang seperti sekarang.�
Paul mengangkat tema homoseksualitas karena ia merasa di Indonesia pilihan film-film bertemakan homoseksualitas sangat sedikit.
�Film-film lainnya biasanya terlalu fokus pada tema-tema yang itu-itu aja, seperti sexual identity (identitas seksual), confusion (kebingungan), terus tekanan dari keluarga dan budaya,� katanya.
Sedangkan Parts of the Heart, Paul menjelaskan, lebih menunjukkan hubungan cinta antara dua laki-laki. �Pada dasarnya cinta adalah cinta, apakah itu antara laki-laki dan perempuan, perempuan-perempuan, pria-pria. Mereka semua mengalami masalah sama,� ujarnya.
Secara umum homoseksualitas masih sangat susah diterima di Indonesia. Banyak orang merasa belum cukup berani untuk coming out atau mengaku dirinya sebagai gay. Di Jakarta, festival film tema-tema homoseksualitas pernah diancam ditutup Front Pembela Islam (FPI).
Namun menurut Paul ini bukan sesuatu yang harus ditakutkan. �Kalau kita tidak bangga menjadi diri sendiri, mendingan nggak usah hidup aja,� ujarnya.
Tiga segmen Parts of the Heart sudah beberapa kali ditayangkan sebagai film pendek di beberapa festival lokal Indonesia. Penonton menanggapi positif karya sutradara Paul tersebut.
�Banyak yang memuji keberanian saya, walaupun saya tidak terlalu mengerti mengapa saya harus dipuji.�
Untuk rencana ke depannya, keseluruhan film yang terdiri dari delapan bagian itu, akan dimasukkan ke Lembaga Sensor Film (LSF). Paul berharap filmnya akan bisa dirilis di beberapa bioskop Indonesia, tanpa banyak potongan.
Untuk ketiga kalinya film buatan Paul masuk Film Festival Internasional di Rotterdam. Sebelumnya film berjudul Kado Hari Jadi (2008) dan Di Dasar Segalanya (2010) pernah masuk festival tahunan Belanda itu.
Dalam beberapa kesempatan Paul berkunjung ke Belanda, ia merasa homoseksualitas sudah dipandang hal biasa.
�Jika orang-orang yang saya temui bertanya apakah saya sudah menikah dan saya menjawab, �Saya tidak menikah, tapi hidup dengan laki-laki� reaksi mereka normal-normal saja. Tapi kalau di Indonesia, saya mendapat jawaban, Lho kok bisa?�
Ketika ditanya apakah akan lebih mudah baginya untuk berkarya di Belanda, Paul menjawab: �Mungkin lebih mudah, tapi saya merasa kalau di Belanda seperti mendidik orang yang sudah terdidik.�
Sedangkan di Indonesia, dengan mengangkat tema-tema berat, ia dapat membantu membuka pikiran orang lain yang belum ke arah itu.
�Walaupun mungkin lebih mudah untuk saya berkarya di Belanda, saya merasa mungkin lebih berguna untuk berkarya di Indonesia. Lagipula saya orangnya lahir dan besar di sini dan nggak kebayang tinggal di tempat lain.�
Paul Agusta hadir dalam edisi ke-41, Festival Film Internasional di Rotterdam, mulai tanggal 31 Januari. Acara ini sendiri berlangsung dari 25 Januari hingga 5 Februari 2012.
sumber :
http://jaringnews.com/seleb/movie/90...film-rotterdam
INSPIRATIF dan membanggakan
Terkait:
film indonesia "dilema" raih penghargaan tertinggi di festival film moskow
FILM-FILM HOLLYWOOD Dapat Kembali Diputar (Pajak Udah Lunas))
Ayo dukung film indonesia dalam festival film di amrik
ondelondel
View Public Profile
Send a private message to ondelondel
Find all posts by ondelondel
«
Previous Thread
|
Next Thread
»
Thread Tools
Show Printable Version
Email this Page
Posting Rules
You
may not
post new threads
You
may not
post replies
You
may not
post attachments
You
may not
edit your posts
BB code
is
On
Smilies
are
On
[IMG]
code is
On
HTML code is
Off
Forum Rules
All times are GMT +7. The time now is
02:29 AM
.
-- Mobile
-- VB3-def-responsive
-- Desktop
Contact Us
-
Ceriwis
-
Archive
-
Privacy Statement
-
Terms of Service
-
Top
no new posts