Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 26th June 2011
vals's Avatar
valsVIP vals is offline
Super Moderator
 
Join Date: Apr 2011
Posts: 3,914
Rep Power: 50
vals has disabled reputation
Default Faktor dan Efek Poligami Bagi Anak



Faktor dan Efek Poligami Bagi Anak




Poligami sebagai fenomena sosial tidak hanya terjadi di Indonesia. Dalam sebuah penelitian komprehensif yang dilakukan oleh Elbedour dkk (2002-2007) menyebutkan bahwa poligami terjadi juga di 850 masyarakat di seluruh dunia, mayoritas dipraktekkan di etnis Non-Western dan dalam agama tertentu. Pernikahan poligami terbanyak terjadi di Afrika dan Timur Tengah.

Poligami dianggap sebagai perkawinan yang sah di antaranya di Aljazair, Chad, Ghana, Benin, Kongo, Gabon, Togo, Tanzania, Arab Saudi, dan Israel.
Bahkan, poligami mencapai angka 20-50% dari total jumlah perkawinan yang ada di Afrika. Adapun di Kuwait jumlah populasi poligami mencapai 13% dari semua pernikahan yang ada.


Faktor pernikahan poligami:
  1. Dalam budaya Arab Badui dan Israel pernikahan poligami berbentuk “exchange marriage (pernikahan pertukaran)”, yaitu di mana 2 pria bertukar adik atau kakaknya untuk dinikahi. Misal A punya adik B, dan C punya adik D. Maka A menikahi D dan C menikahi B. Jika salah satu dari pria itu kemudian memiliki istri kedua maka pria satunya pun merasa harus memiliki istri lagi.
  2. Ada juga alasan demografis untuk poligami, yaitu keinginan untuk meningkatkan jumlah anak, di mana tingkat kematian anak di suatu daerah tergolong tinggi dan di mana ada lebih banyak wanita daripada pria usia kawin.
  3. Di banyak daerah, poligami dipandang sebagai cara untuk menjamin keamanan sosial ekonomi keluarga dan stabilitas, yaitu kemampuan untuk memberikan keamanan bagi orang tua di usia tua. Semakin tinggi jumlah anak-anak, lebih ekonomis lagi orang tua di masa tua.
  4. Dari faktor agama, poligami juga terjadi di hampir semua agama. Hanya saja umumnya pemeluk agama Islam lebih banyak mempraktekkan Poligami dibanding yang lain. Di Nigeria bahkan 98% poligami adalah Muslim. Dalam penelitian yang lain, persentase pernikahan poligami di dunia adalah: Muslim 43%, Katolik 25%, Protestan 24%, dan yang tidak ada afiliasi keagamaan 39%.
  5. Dari faktor lingkungan, sekira 25% wanita yang dinikahi untuk poligami tinggal di daerah perkotaan, dan sekira 32% tinggal di masyarakat pedesaan.
  6. Dari faktor pendidikan, di Afrika misalnya umumnya poligami dipraktekkan oleh masyarakat yang berpendidikan rendah. Bahkan, mayoritas wanita yang dipoligami adalah yang tidak memiliki pendidikan formal.
Secara lebih khusus, berikut adalah hasil penelitian mengenai Efek Poligami bagi Anak, sebagai bahan pertimbangan moral:
  1. Penelitian yang dilakukan oleh banyak peneliti menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga poligami lebih banyak mengalami dampak dari akibat konflik perkawinan dibanding yang monogami, seperti kekerasan dalam keluarga dan kenakalan anak.
  2. Perselisihan memiliki efek langsung pada status kesehatan mental anak-anak. Dalam sebuah studi pada anak usia 8 sampai 18, perilaku anak yang tidak dapat dikendalikan 11%-nya dipengaruhi oleh konflik perkawinan dan tidak efektifnya peran orangtua akibat poligami.
  3. Gangguan perkembangan anak-anak yang diakibatkan oleh perkawinan poligami adalah sebagai berikut: miskin kompetensi sosial, stress, miskin prestasi sekolah, serta kenakalan dan brutalitas.
  4. Konflik perkawinan poligami juga cenderung mengganggu efektivitas orangtua dalam keterlibatan mendidik anak. Anak-anak yang mengalami konflik perkawinan yang intens cenderung menggunakan perilaku agresif yang berlebihan sebagai sarana pemecahan masalah, menunjukkan pola bermusuhan dalam berinteraksi dengan teman, dan dapat dipaksa untuk melawan orang tua yang lain (yang bukan ibu kandungnya).

Quote:
Lantas, kalau sudah begini, apakah masih harus ada keinginan untuk poligami?
Disarikan dari hasil penelitian:
Salman Elbedour, Anthony J. Onwuegbuzie, Corin Caridine, and Hasan Abu-Saad (2002, 2005, dan 2007). “The Effect of Polygamous Marital Structure on Behavioral, Emotional, and Academic Adjustment in Children:A Comprehensive Review of the Literature“, dipublikasikan dalam Jurnal Clinical Child and Family Psychology Review, Vol. 5, No. 4.



__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌


Last edited by Amri; 27th June 2011 at 03:31 AM.
Reply With Quote
  #2  
Old 26th June 2011
DreamWorld's Avatar
DreamWorld DreamWorld is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Mar 2011
Location: Bandung
Posts: 19,160
Rep Power: 90
DreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis ProphetDreamWorld is Ceriwis Prophet
Default

yg jelas berpengaruh pada dampak psikologis anak pada saat tumbuh besar nantinya
Reply With Quote
  #3  
Old 26th June 2011
meR's Avatar
meR meR is offline
Moderator
 
Join Date: Apr 2010
Location: home sweet home
Posts: 2,520
Rep Power: 28
meR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important person
Default

sebenarnya poligami sih biasa aja, dan ga begitu berpengaruh sejauh orang tuanya mendidik yang benar ke anak2nya...... bahkan dalam monogami sekalipun kalo orangtuanya selalu ribut akan membawa pengaruh pada si anak kan??? .....

saya punya sodara yang poligami, anak2nya baik2 aja tu,,,,,, malah si anak punya 2 ibu buat mengadu....... (anak2nya menyebut ibu2nya dengan ibu tua dan ibu muda)
__________________


Reply With Quote
  #4  
Old 26th June 2011
echizen's Avatar
echizen echizen is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Apr 2010
Posts: 1,727
Rep Power: 26
echizen is blessedechizen is blessedechizen is blessedechizen is blessedechizen is blessedechizen is blessedechizen is blessedechizen is blessedechizen is blessedechizen is blessedechizen is blessed
Default

ane belom kawin ndan, mudah mudahan jangan sampe ane poligami
Reply With Quote
  #5  
Old 26th June 2011
vals's Avatar
valsVIP vals is offline
Super Moderator
 
Join Date: Apr 2011
Posts: 3,914
Rep Power: 50
vals has disabled reputation
Default

Quote:
Originally Posted by me_R View Post
sebenarnya poligami sih biasa aja, dan ga begitu berpengaruh sejauh orang tuanya mendidik yang benar ke anak2nya...... bahkan dalam monogami sekalipun kalo orangtuanya selalu ribut akan membawa pengaruh pada si anak kan??? .....

saya punya sodara yang poligami, anak2nya baik2 aja tu,,,,,, malah si anak punya 2 ibu buat mengadu....... (anak2nya menyebut ibu2nya dengan ibu tua dan ibu muda)
hmm... yg saya tekankan di tulisan ini adalah agar orang mampu mempertimbangkan moral dan mental anak sebelum melakukan poligami, dan secara khusus dimana keluarga yg poligami ada perselisihan yg memberikan efek buruk pada anak2nya.

jika tidak perselisihan pasti akan terjadi seperti keluarga dr sdranya miss, dimana mereka dapat saling berbagi dan merasa nyaman di menjadi bagian dr keluarga.
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌

Reply With Quote
  #6  
Old 26th June 2011
NeroLanz's Avatar
NeroLanz NeroLanz is offline
Enthusiast
 
Join Date: Dec 2010
Posts: 1,186
Rep Power: 26
NeroLanz is very very important personNeroLanz is very very important personNeroLanz is very very important personNeroLanz is very very important personNeroLanz is very very important personNeroLanz is very very important personNeroLanz is very very important personNeroLanz is very very important personNeroLanz is very very important personNeroLanz is very very important personNeroLanz is very very important person
Default

Quote:
Originally Posted by DreamWorld View Post
yg jelas berpengaruh pada dampak psikologis anak pada saat tumbuh besar nantinya
setuju banget sama ndan
Reply With Quote
  #7  
Old 26th June 2011
meR's Avatar
meR meR is offline
Moderator
 
Join Date: Apr 2010
Location: home sweet home
Posts: 2,520
Rep Power: 28
meR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important person
Default

Quote:
Originally Posted by vals View Post
hmm... yg saya tekankan di tulisan ini adalah agar orang mampu mempertimbangkan moral dan mental anak sebelum melakukan poligami, dan secara khusus dimana keluarga yg poligami ada perselisihan yg memberikan efek buruk pada anak2nya.
kalo udah terjadi perselisihan maka ga perlu harus poligami sehingga mental anak2 rusak...... jadi tidak relevan kalo kerusakan mental akibat poligami.... yang benar kerusakan mental karena orang tua saling ribut dan bertengkar
__________________


Reply With Quote
  #8  
Old 27th June 2011
hexxer's Avatar
hexxer hexxer is offline
Member Aktif
 
Join Date: Nov 2010
Location: Buitenzorg
Posts: 171
Rep Power: 0
hexxer mempunyai hidup yang Normal
Default

Quote:
Originally Posted by me_R View Post
kalo udah terjadi perselisihan maka ga perlu harus poligami sehingga mental anak2 rusak...... jadi tidak relevan kalo kerusakan mental akibat poligami.... yang benar kerusakan mental karena orang tua saling ribut dan bertengkar
nah bener ndan... ini yang lebih tepat...
klo mao bikin aja statistik lebih banyak mana keluarga yg ancur, kawin cerai, anak amburadul tuh dari keluarga poligami ato monogami.. jangan2 poligami malah jadi solusi alternatif untuk mengatasi semua, karena dalam poligami peran orang tua lebih banyak dalam memantau perkembangan anak. Ini klo poligaminya bener2 diterima oleh wanita loh, tapi banyak juga yang egois gak mau berbagi
Reply With Quote
  #9  
Old 27th June 2011
ChandraDewi's Avatar
ChandraDewi ChandraDewi is offline
Moderator
 
Join Date: May 2011
Posts: 10,993
Rep Power: 667
ChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis ProphetChandraDewi is Ceriwis Prophet
Default

Quote:
Originally Posted by me_R View Post
sebenarnya poligami sih biasa aja, dan ga begitu berpengaruh sejauh orang tuanya mendidik yang benar ke anak2nya...... bahkan dalam monogami sekalipun kalo orangtuanya selalu ribut akan membawa pengaruh pada si anak kan??? .....

saya punya sodara yang poligami, anak2nya baik2 aja tu,,,,,, malah si anak punya 2 ibu buat mengadu....... (anak2nya menyebut ibu2nya dengan ibu tua dan ibu muda)
klo istila jawanya:
ibu tua = mbok tuwo.
ibu muda = mbok enom.

hihihi...
kalo poligami tu buat yg mampu secara ekonomi, kalo yg secara ekonomi ga mampu ya TTM aja...
Reply With Quote
  #10  
Old 27th June 2011
meR's Avatar
meR meR is offline
Moderator
 
Join Date: Apr 2010
Location: home sweet home
Posts: 2,520
Rep Power: 28
meR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important personmeR is very very important person
Default

Quote:
Originally Posted by Chandra_Dewi View Post
klo istila jawanya:
ibu tua = mbok tuwo.
ibu muda = mbok enom.

hihihi...
kalo poligami tu buat yg mampu secara ekonomi, kalo yg secara ekonomi ga mampu ya TTM aja...
mending poligami di banding TTM kalo di liat dari kacamata wanita......
poligami menuntut tanggung jawab pihak pria,
sedangkan TTM dilakukan oleh pria ga pertanggung jawab..... umumnya cuma mau nyari gratisan ........

kalo secara ekonomi ga mampu lebih baik pake yang ada ajalah, ga usah maksain diri...... semua yang dipaksakan hasilnya selalu kehancuran, bayangin aja kalo "senjata" di paksa nembak terus, bisa "ngilu" tuh
__________________


Reply With Quote
Reply

Thread Tools

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:29 AM.


no new posts