Susah mengingat PIN? Ada teknologi fingerprint dan face recognition yang praktis. Tapi teknologi tsb belum lazim diterapkan di ponsel masa kini. Mungkin dalam masa yang tak terlalu jauh, kita bisa menikmatinya. Lantas adakah alternatif lain? Ada, Screen Pattern Lock, Salah satu metode unlock yang terdapat pada ponsel android/iphone masa kini. Metode unlock ini berupa lintasan yang melalui titik2 tertentu sehingga membentuk pola tertentu. Jumlah titik biasanya 9 dan membentuk bujur sangkar. Saya belum menemukan jumlah titik yang lebih banyak. Jumlah titik yang lebih banyak semakin memperumit pola yang dihasilkan.
Tahukah anda, FBI pun gagal membuka ponsel android yang dilindungi oleh pola yang rumit
Contoh Screen Pattern Lock sederhana
Contoh Screen Pattern Lock rumit
Gagal Buka Ponsel Android, FBI Minta Tolong Google
San Diego, AS - Lembaga intelijen Amerika Serikat, Federal Bureau Investigation (FBI), ternyata kesulitan kala ingin membuka sebuah smartphone Android. Mereka bahkan sampai meminta bantuan Google untuk membuka handset tersebut.
FBI cabang San Diego awalnya menyita ponsel Android Samsung yang diduga dimiliki Dante Dears. Dante adalah pendiri geng bernama Pimpin Heroes Daily. Dia keluar masuk penjara dan kembali tersangkut sebuah kasus.
Agen FBI menyita ponsel yang diduga milik Dante. Unit forensik komputer FBI pun beberapa kali mencoba membuka ponsel Android tersebut yang dikunci dengan lock pattern, berupa lingkaran-lingkaran yang mempunyai pola tertentu untuk membukanya.
Dante membantah ponsel tersebut adalah miliknya sehingga ia tidak mau membukanya. FBI berupaya membongkar kasus kejahatan di mana dia diduga memperdagangkan perempuan untuk prostitusi.
Upaya FBI membongkar ponsel tersebut berkali-kali malah membuat ponsel tersebut tidak bisa dibuka sama sekali. Google pun diminta mengungkap semua informasi di ponsel tersebut seperti account login dan password.
Google tidak menjelaskan secara mendetail bantuan apa yang mereka berikan kepada FBI. Dikutip detikINET dari PCMag, Kamis (15/3/2012), raksasa internet ini hanya berjanji membantu otoritas jika diminta.
"Seperti semua perusahaan yang patuh kepada hukum, kami patuh dengan proses hukum yang valid. Kapanpun kami menerima permintaan, kami memastikan permintaan tersebut memenuhi semangat hukum sebelum mematuhinya," kata Google.