Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 27th May 2012
lumpiabasah's Avatar
lumpiabasah lumpiabasah is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 5,728
Rep Power: 0
lumpiabasah is a New Born
Default Surat cinta untuk camer !! {Cowok, masuk gan!}

Ane masi nubi, maaf kalo thread ane masih berantakan



moga-moga bukan gan !



tapi, walaupun ane nubi, mau kok dikasih atau juga mau..








[/quote][quote]





Dengan hormat (dan cinta untuk anakmu),

Perkenalkan, aku pria lancang yang mencintai anakmu. Pria ini mungkin tak sehebat Ayah. Tapi jika bicara soal ketulusan, aku berani menantang Ayah.

Mengapa aku mengirim surat ini kepada Ayah, bukannya Ibu? Karena Ayah sangat mirip dengan anakmu yang aku cintai (juga mirip seperti gunung es), keras dan dingin.

Tidak, aku tidak berniat menyuapmu dengan kata-kata berantakan di secarik kertas ini. Namun bolehkah aku menyuap Ayah dengan ketulusan dan kebahagiaan untuk anakmu?



Ah, maaf, Ayah. Aku memang bukan dari �kahyangan� seperti Ayah. Aku berpijak tegap di bumi, diterpa angin, ditusuk dingin. Hanya mencoba terbang, itu yang bisa aku lakukan untuk meraih bidadarimu. Aku tidak tahu pasti cara yang benar, hanya mengikuti apa kata hati.

Aku bukan Sun Go Kong yang bisa seenaknya naik ke kahyangan, apalagi aku bukan Jaka Tarub yang bisa dengan mudah menikahi bidadari. Aku hanya si pungguk, merindukan bulan.



Ayah, ingatkah saat anakmu berulang tahun? Aku datang magrib-magrib, maaf jika kurang sopan waktu itu. Jantungku sontak rasanya copot ketika aku mengucap salam, sosokmu yang muncul dari jendela. Rupanya Ayah waktu itu sedang bersiap ke masjid.

Itu terakhir kalinya aku mengunjungi �kahyangan�, karena hingga kini aku hanya mencapai hampir ke �kahyangan�, lalu kembali pulang ke bumi. Tapi apa yang tak bisa aku lupakan? Ucapan darimu, �Hati-hati di jalan� yang membuat aku meleleh dan yakin tidak mustahil untuk terbang.

Calon kakek dari anak-anakku kelak, percayalah, anakmu mengenal aku. Aku memilihnya bukan karena dia dari �kahyangan�, melainkan karena bisa menerima aku, manusia biasa ini, apa adanya.



Ayah, aku punya satu permintaan, mungkin terdengar seperti sebuah perjanjian. Jika ketulusanku dalam mencintai anakmu kalah darimu, dan jika aku menyakiti bidadari kecilmu, Ayah boleh langsung turun dari �kahyangan� dan spontan menghujam aku dengan belati kebencian terbesar dari langit.

Ayah, aku gugup ketika menuliskan surat ini. Tubuhku gemetar, mataku berkabut, aku tidak tahan. Kita baru bertemu tiga kali. Maaf jika mengecewakan. Namun ku harap kita diberi kesempatan untuk duduk berdua, berbicara.



Itu saja yang ingin aku sampaikan.

Salam untuk anakmu yang paling cantik.

Tertanda,

Manusia lancang yang ingin menjadi anakmu (juga)









Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:36 AM.


no new posts