Pertarungan Berlanjut ke Le Mans, Pedrosa Ikut

**Gusnan**

Sirkuit Le Mans, Prancis (Istimewa)

Kompetisi yang makin sengit di antara para pembalap top MotoGP akan berlanjut ke Le Mans, Prancis akhir pekan ini, di mana Dani Pedrosa besar kemungkinannya untuk kembali membalap.
Le Mans bukan sirkuit yang mudah ditaklukkan, bahkan legenda hidup Valentino Rossi terakhir merasakan menang di sana pada 2008.
Pembalap veteran Repsol Honda, Pedrosa, butuh waktu cukup lama sebelum akhirnya bisa menang untuk pertama kali di kelas MotoGP pada 2013. Rekan dia, Marc Marquez, adalah orang terakhir yang juara di sirkuit legendaris ini, yang sudha menggelar balapan 27 kali sejak dibuka 1969.
Pembalap Movistar Yamaha Jorge Lorenzo adalah pembalap tersukses di Le Mans saat ini dengan empat trofi juara, satu di kelas 250cc (2007) dan tiga di MotoGP (2009, 2010, 2012).
Pedrosa juga menang empat kali, satu di kelas 125cc, dua di 250cc, dan satu di MotoGP. Berikutnya Rossi dengan tiga trofi (2002, 2005, 2008).
Selain karakter sirkuit dengan banyak tikungan tajam, Le Mans juga memberi tantangan lain yaitu hampir selalu balapan yang digelar di sana berlangsung dalam kondisi basah. Tidak heran banyak pembalap yang tersungkur dan gagal menyelesaikan lomba di sana.
Memasuki seri kelima ini, situasi di klasemen cukup panas di mana Rossi masih memimpin dengan keunggulan 15 poin. Dengan dua kemenangan dan selalu naik podium di empat seri yang telah digelar, the Doctor tentu punya keyakinan besar di Le Mans, di mana tahun lalu dia finis kedua. Dia menuju Prancis setelah sebelumnya menorehkan sejarah sebagai pembalap pertama yang meraih 200 hasil podium di semua kelas.
Sebagai tambahan, dalam delapan seri terakhir berturut-turut termasuk musim 2014, #46 selalu finis di podium.
Lorenzo, di posisi tiga klasemen, tak bisa dianggap enteng. Pemuda Spanyol ini seperti terlahir kembali setelah tiga hasil mengecewakan dan kemudian mendominasi sirkuit Jerez dari sesi latihan, kualifikasi sampai balapan untuk meraih kemenangan pertamanya di musim 2015 secara meyakinkan. Dia menuju Le Mans dengan bukti masih sangat kencang. Jarak 20 poin dengan Rossi masih dalam jangkauan.
Juara dunia Marquez seharusnya sudah pulih total dari cedera kelingking yang membuatnya tidak bisa tampil maksimal di Jerez pekan lalu. Bahkan dengan jari diperban dan dipasang pen ketika itu, dia masih bisa finis kedua. Kemenangannya di Le Mans musim lalu menunjukkan bahwa dia sudah paham karakter sirkuit dan tahu cara menaklukkannya.
Pedrosa sudah absen di tiga seri terakhir, sehingga susah diprediksi bagaimana kinerjanya usai menjalani operasi saraf lengan. Namun setidaknya kehadiran dia akan membuat Repsol Honda lebih tenang karena bisa membantu Marquez dari keroyokan duo Yamaha Rossi dan Lorenzo. Di Argentina dan Jerez, pembalap pengganti Hiroshi Aoyama gagal finis karena terjatuh.
Dua pembalap Italia Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone menyongsong Grand Prix Prancis dengan perasaan gemas dan tentu sangat bertekad untuk bangkit karena mereka dibuat tak berdaya di Jerez. Dovi melebar di tikungan sementara Iannone salah memencet tombol waktu start sehingga mereka berdua terlempar dari hasil podium. Itu yang pertama bagi Dovi dalam empat seri sejauh ini.
Di tiga seri sebelumnya, Ducati membuktikan bahwa mereka bisa bersaing dengan Honda dan Yamaha, bahkan memiliki top speed lebih tinggi. Jika ingin segera menunjukkan bahwa kejadian di Jerez adalah nasib sial saja, maka Le Mans adalah tempatnya.
Konsistensi Dovi sebelum Jerez membuatnya masih aman di posisi dua klasemen, dengan selisih 15 poin saja dari Rossi. Peluangnya di Le Mans cukup bagus, mengingat dia pernah finis podium dua kali pada 2010 dan 2011. Selain itu pasti ada ambisi kuat dari all-Italians team ini, karena Ducati tak pernah sekali pun menang di Le Mans.
Heru Andriyanto/HA

Terkait:

Menu