Kamasutra hanya memaparkan adegan seks dalam berbagai gaya.
Ajaran seks yang ditulis di lontar.Pengetahuan tentang seks sudah ditulis para leluhur sejak zaman dulu, dan dipaparkan secara transparan di dalam lontar. Lontar-lontar ini bahkan dinilai lebih hebat dari Kamasutra. Kamasutra hanya memaparkan adegan seks dalam berbagai gaya. Tetapi para leluhur kita rupanya memaparkan berbagai rahasia untuk memuaskan pasangan.
Lontar ini menulis ramuan bagaimana cara menguatkan bagian intim pria, ditulis dalam ilmu Panglanang. Juga cara mengesatkan bagian intim wanita dan mengencangkan buah dada dalam lontar Rukmini Tatwa. Selain itu terdapat pula cara memuaskan pasangan saat berhubungan intim dalam lontar berjudul Senggama.
“Lontar panjang 50 centimeter (cm), lebar 3,5 cm setebal 22 lembar tersebut berisi tuntunan dalam berhubungan intim. Lontar ini ditemukan di Jro Kanginan, Desa Sidemen, Karangasem yang kini didokumentasi oleh Kantor Dokumentasi Budaya Bali,” ujar I.N. Suwarna, Budayawan Bali.
Pada bagian awal, lontar banyak memaparkan berbagai ramuan obat dan mantra-mantra bagi wanita hamil untuk merawat kandungannya. Misalnya ramuan yang terdiri dari kayu urip, bawang, dan adas yang diulek dijadikan param. Jika ramuan ini dioleskan di perut wanita yang sedang hamil, akan berkhasiat menyegarkan janin dalam kandungan.
Kemudian barulah menginjak pada pembahasan yang lebih spesifik soal rahasia hubungan. Namun penulis lontar tidak menulis dalam bahasa yang lugas dan transparan, tetapi memakai perumpaan. Disebutkan, Resi Sambhina beryoga memuja Dewa Mahadewa yang berstana di Narimandala.
Di dalam Narimandala terdapat sparsa (keinginan), ibarat kuku singa yang bersembunyi di dalam sarang. Kuku itu akan keluar dan menjadi sangat tajam bila digunakan untuk menerkam. Orang yang mengetahui rahasia kuku itu, akan dapat menghilangkan kegelisahan seorang wanita yang dilanda nafsu birahi.
“Rupanya kuku dimaksud adalah bagian intim pria, sebab dalam pemaparan berikutnya disebutkan bagian intim laki-laki itu bisa kembang kempis dan terselubung seperti kuku singa. Jika sampai Dewa Mahadewa melepaskan panah asmaranya akan membuat seorang wanita mabuk kepayang kemudian nafsu birahinya memuncak,” ujarnya menambahkan.
Seorang wanita yang terkena panah asmara tidak dapat menguasai dirinya sendiri. Ia selalu ingin memenuhi hawa nafsunya dan tidak banyak bertingkah.
Bila wanita sudah resah gelisah karena nafsunya memuncak, ia tidak dapat berpikir panjang lebar untuk menimbang baik dan buruk apa yang diperbuatnya. Ia juga tak dapat menjaga dirinya bahkan ingin menjatuhkan dirinya ke pangkuan lawan jenisnya.
9th August 2015
Berguru Seks dari Lontar, Lebih Hebat dari Kamasutra
