FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Pesawat tempur buatan Rusia Sukhoi 24. (Wikimedia) Sebuah pesawat tempur Rusia belum lama ini masuk ke wilayah udara yang dikuasai Israel dari Suriah, namun penyusupan ini diselesaikan tanpa insiden, kata Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon, Minggu (29/11). Pernyataan Yaalon ini disampaikan di tengah ketegangan atas penembakan sebuah jet tempur Rusia oleh Turki, yang mengklaim pesawat itu keluar dari perbatasan Suriah dan masuk wilayahnya serta mengabaikan peringatan berkali-kali untuk mengubah arah. Moskwa telah membantah tuduhan Turki itu. "Ada terjadi pelanggaran wilayah sekitar 1 mil (1,6 km) oleh sebuah pesawat Rusia dari Suriah masuk ke wilayah udara kami, namun hal ini segera diselesaikan dan pesawat Rusia itu kembali ke Suriah," kata Yaalon dalam sebuah wawancara dengan radio lokal. "Rupanya itu kesalahan pilot yang sedang terbang di dekat Golan." Israel telah merebut sebagian besar wilayah Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang 1967 dan kemudian mencaplok wilayah itu dalam aksi yang sampai sekarang tak pernah diakui oleh masyarakat internasional. Yaalon mengatakan bahwa Israel dan Rusia telah membuat prosedur bersama untuk menghindari konflik terkait Suriah, dengan sebuah kesepakatan termasuk di antaranya sambungan "hotline" dan saling membagi informasi. "Pesawat-pesawat Rusia itu tidak bermaksud menyerang kami, karena itulah kami tidak harus bereaksi secara otomatis dan menembak mereka ketika kesalahan terjadi," kata Yaalon. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Moskwa September lalu membahas cara-cara menghindari bentrokan tak sengaja. Rusia memulai pemboman di Suriah pada 30 September atas permintaan sekutu lamanya Presiden Bashar al-Assad dan berdalih bahwa target serangan adalah militan Islamic State dan kelompok-kelompok teroris lainnya. Israel dikabarkan telah melancarakan puluhan serangan udara di Suriah sejak 2013, khususnya membidik pengiriman senjata ke kelompok Hezbollah, dan para pejabat Israel disebutkan khawatir kalau intervensi Rusia akan membatasi manuver mereka. Israel menentang pemerintahan Assad, namun tetap berusaha menghindari terseret langsung ke perang itu. Israel juga khawatir bahwa Iran bisa meningkatkan dukungannya kepada Hezbollah dan kelompok-kelompok militan lain karena sanksi internasional atas Iran secara bertahap mulai dicabut di bawah kesepakatan bulan Juli di mana Moskwa membantu negosiasi antara Iran dan negara-negara besar. Pada September 2014, Israel menembak jatuh sebuah pesawat Suriah buatan Rusia di atas Dataran Tinggi Golan. Heru Andriyanto/HA |
![]() |
|
|