Era Baru News Senin, 09 Agustus 2010
Manado - Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan National Oceanic Atmospheric Administration melakukan riset bidang kelautan dalam bentuk Working Group Ocean Exploration pada Joint Commission Meeting II.
Wakil pemerintah RI dalam Kerja Sama Bilateral Penelitian RI-AS yaitu Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) Gellwynn Jusuf, sementara dari National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA) adalah Assiten Administrasi NOAA Craig Mc Lean.
"Ada beberapa poin penting dalam Working Group Ocean Exploration pada Joint Commission Meeting II di antaranya bisnis manajemen perikanan, penelitian lautan dan iklim dan ekplorasi kelautan," kata Gellwynn di Manado, Senin (9/8).
Gellwynn mengatakan sebenarnya batas waktu kerja sama riset kelautan dengan NOAA tidak ada batas, tetapi kerja sama antara dua negara hanya tiga tahun.
"Sumber dana untuk riset kelautan adalah kerja sama dan saling memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak," katanya.
Kerja sama ini membuka peluang sekaligus tantangan dalam mengembangkan kapasitas dan kapabilitas lembaga riset kelautan di Indonesia.
"Demikian pula hasil akhir eksplorasi Indonesia-US Expedition Sangihe-Talaud (INDEX SATAL-2010) yang membuka khasanah ilmu pengetahuan tentang laut dalam perlu disebarluaskan kepada masyarakat guna meningkatkan pemahaman sekaligus menggugah minat untuk mempelajari berbagai fenomena laut kita," kata Gellwynn, menambahkan.
Riset yang perlu dilakukan adalah memperbanyak observasi misalnya mengenai fenomena laut karena akhir-akhir ini ada gejala perubahan iklim yang menyebabkan anomali.
"Riset yang dilakukan dapat mengetahui kapasitas laut dalam terutama di wilayah timur Indonesia yang memiliki sumber daya laut yang besar, dan diharapkan tidak terjadi pengurangan termasuk menyiapkan lingkungannya," katanya.(ant/waa)