Jakarta - Ketua DPR Marzuki Alie geram disebut sebagai Ketua DPR tak berpengalaman oleh Wakil Ketua DPD Laode Ida. Marzuki balas menghantam Laode yang disebutnya tak tahu berterimakasih kepada Partai Demokrat.
"Nggak baik nyerang pribadi, manusia diciptakan Allah ada lebih dan kurang, yang jelas manusia diciptakan tidak sempurna. Menjadi pertanyaan saya begitukah kelasnya saudara Laode Ida, mampu mengkritik tapi tidak siap dikritik," protes Marzuki, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6/2011).
Marzuki mengeluhkan sikap Laode yang menudingnya miskin pengalaman. Marzuki lalu memamerkan sederetan prestasi yang menurutnya membawa dirinya menjadi Ketua DPR sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina PD.
"Saya tidak pernah merasa hebat, tapi saya pernah PNS , juga pengusaha, eksekutif BUMN, pimpinan Ormas dan Orsos kemasyarakatan dan agama. Saya juga pernah menjadi dosen, pemilik serta pengelola pendidikan mulai SD, SMP, SMA dan Universitas, punya Ponpes untuk masyarakat miskin, yatim piatu, Sekjen partai pemenang pemilu, sekretaris tim pilpres, apa tidak cukup pengalaman tersebut," beber Marzuki.
Marzuki balik mengkritisi Laode. Menurutnya Laode pernah gagal maju Pilgub, padahal sudah didorong PD.
"Janganlah dibandingkan dengan seorang La Ode Ida yang pernah kami (PD) dukung menjadi calon Gubernur Sultra tahun 2006 tapi tidak lolos sebagai Cagub karena tidak mampu mengkoordinir partai pendukung. Kami dukung secara gratis tapi tidak pernah berterimakasih justru selalu menyerang kami," keluh Marzuki.
Namun Marzuki tak ingin mempermasalahkan lebih jauh. Ia ingin membina komunikasi yang lebih terhormat dengan Wakil Ketua DPD itu.
"Saya sebagai Sekjen yang tanda tangan rekomendasi. Tapi untuk semua itu kami terima dengan keikhlasan saja. Mudah-mudahanan ada kesadaran beliau untuk memahami arti persahabatan. Saya mohon maaf untuk menyampaikan ini, jauh dari rasa untuk merendahkan seseorang," tandasnya.