Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th September 2010
GadoGado's Avatar
GadoGado GadoGado is offline
Ceriwis Geek
 
Join Date: Sep 2010
Posts: 13,165
Rep Power: 32
GadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyakGadoGado memiliki kawan yg banyak
Default PARKINSON, Pengobatan ala Mariyuana

PARKINSON, Pengobatan ala Mariyuana
Senin, 12/02/2007

Gemetar saat tampil di depan umum itu wajar, tapi waspadalah bila berkelanjutan dan disertai tremor atau hilangnya keseimbangan tubuh. Bisa jadi Anda terkena parkinson. Upaya pengobatan penyakit ini sudah banyak dilakukan para ahli, salah satunya dengan mariyuana (sejenis ganja). Loh,bukannya dilarang?

PARKINSON terjadi akibat gangguan neurologis yang sifatnya progresif lambat dan biasanya ditandai dengan wajah mirip topeng, tremor khas pada otot yang relaksasi, perlambatan gerakan voluntary, festinating gait, sikap tubuh yang aneh, dan kelemahan otot.

Terkadang juga disertai pengeluaran peluh yang berlebihan dan rasa panas. Penyakit ini terkait dengan penipisan atau berkurangnya dopamine (sejenis bahan kimia dalam otak) yang terdapat pada substantia nigra. Kekurangan dopamine kemudian berkembang ke striatum, bagian dari otak yang berperan dalam koordinasi gerakan. Padahal, jumlah dopamine yang terlalu sedikit bisa menyebabkan kesulitan dalam bergerak.

Untuk menggantikan kekurangan tersebut, perawatan bagi penderita parkinson biasanya dilakukan dengan obat-obatan yang �mirip� dopamine atau yang memicu produksi dopamine. Sayangnya, perawatan ini sering kali menimbulkan efek samping yang buruk dan baru akan menghilang setelah beberapa tahun.

Baru-baru ini penelitian yang dikepalai Robert Malenka dan Anatol Kreitzer dari Stanford University Medical Center di California menemukan cara terbaru dalam penanganan penyakit parkinson. Prinsipnya adalah memanipulasi dopamine dalam otak melalui kombinasi obat parkinson biasa dengan sejenis bahan kimia yang bisa memperlambat kerusakan di dalam otak.

�Senyawa tiruan� tersebut kandungannya hampir sama dengan bahan aktif yang terdapat dalam mariyuana. Berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan terhadap sejumlah tikus pengidap parkinson menunjukkan bahwa tikus-tikus yang awalnya tidak bergerak, kemudian dapat bergerak bebas dalam waktu 15 menit setelah perawatan kombinasi obat tersebut.

�Saat kami berikan hanya satu jenis obat, tidak tampak efek yang signifikan. Namun, setelah diberikan kombinasi kedua obat tersebut, hewan-hewan pengerat itu dapat berjalan normal,� kata Kreitzer seperti dikutip Reuters. Studi yang dipublikasikan dalam Nature, sebuah jurnal ilmu pengetahuan mingguan di Inggris tersebut ditujukan untuk menemukan jenis terapi baru untuk parkinson.

�Kami telah mengidentifikasi cara baru yang potensial dalam memanipulasi sirkuit otak yang tidak berfungsi dalam penyakit ini,� tutur Robert Malenka. Terkait dengan tikus-tikus percobaan tersebut, Malenka dan timnya mendapati bahwa stratiummempunyai dua tipe sel yang berbeda. Masing-masing membentuk sistem sirkuit yang memprakarsai pergerakan atau mengendalikan pergerakan yang tidak diinginkan.

Salah satu jenis sel mempunyai reseptor dopamine yang tidak dimiliki sel yang satunya. Tim peneliti kemudian beralih pada penelitian sebelumnya tentang dopamine dan endocannabinoids, yang senyawa kimia alaminya sering disebut mirip dengan mariyuana. Diduga kedua bahan kimia tersebut bereaksi untuk memastikan pergerakan yang normal pada sel dan sistem sirkuitnya, serta mencegah pergerakan yang tidak diinginkan.

Mereka mengombinasikan obat �tiruan� dopamine yang disebut quinpirole melalui tes gabungan URB597 yang dapat memperlambat kerja enzim dalam memecahkan endocannabinoids di otak. Kendati bahan kimia alami endocannabinoids memiliki kemiripan dengan mariyuana, tapi para ilmuwan menegaskan bahwa penemuan tersebut tidak dimaksudkan untuk menyarankan penderita menghisap mariyuana atau rokok ganja untuk mengatasi gejala parkinson. Penelitian lanjutan masih diperlukan untuk menentukan pengobatan yang tepat guna mencegah meningkatnya angka kejadian parkinson.

�Temuan ini masih membutuhkan proses yang panjang dan lama sebelum diujicobakan pada manusia,� tandas Robert Malenka. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal neurologi edisi terbaru, jumlah penderita parkinson di 15 negara terbesar di dunia akan naik dua kali lipat, dari yang semula 4,7 juta menjadi 8,7 juta pada 2030 mendatang.

Sebagian besar peningkatan akan terjadi di negara berkembang, khususnya di China. Seperti kita ketahui, parkinson umumnya terjadi pada usia 50 tahun ke atas.Hanya 10�20% yang terdiagnosa parkinson sebelum usia 50, seperti yang terjadi pada petinju legendaris Mohammad Ali. Namun, ada pula sebagian kecil orang yang mengalaminya sebelum usia 40 tahun (biasanya disebut parkinson juvenil). Ini terjadi pada aktor populer, Michael J Fox, yang terdiagnosa parkinson pada usia 30 tahun,tepatnya pada 1991. (AFP/Rtr/inda susanti)

sumber : Sindo

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:41 PM.


no new posts