FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() VIVAnews - Pemerintah tidak terburu-buru untuk membuat kebijakan guna mengantisipasi kemungkinan keluarnya arus modal asing dari Indonesia. "Ketika Amerika Serikat, Eropa membaik, saya tidak khawatir ada pembalikan (modal asing), karena ekonomi Indonesia bagus," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jakarta Jumat 19 November 2010. Optimisme Hatta tersebut berdasarkan rekam jejak Indonesia yang belum pernah menunda pembayaran utang. "Dari sisi apa pun, investor melihat Indonesia negara yang bagus," ujar dia. Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, menambahkan, membaiknya perekonomian di Amerika Serikat dan Eropa justru akan berdampak positif bagi Indonesia. "Kalau jangka panjang Amerika Serikat pertumbuhan tiga persen, Indonesia bisa enam persen. Namun, jika program pemerintah berhasil, bisa tujuh persen pada 2014," tuturnya. Selama kebijakan ekonomi bagus, Yudhi meyakini ekonomi Indonesia kecil kemungkinan terjadi pembalikan arus modal asing. Sebagai langkah antisipasi, Hatta mengakui, pemerintah memang akan lebih optimal dalam mengelola dana-dana asing yang deras masuk ke Indonesia. "Hanya memang harus pandai dan kreatif untuk membiayai infrastruktur. Kalau tidak cerdas, bisa kehilangan kesempatan itu," ujar dia. Pemerintah pun sedang mengkaji penerbitan obligasi infrastruktur sebagai salah satu langkah untuk mengelola dana-dana asing yang masuk. "Tapi, itu belum keputusan, belum mematangkan," kata Hatta. Selain itu, pemerintah meminta agar perusahaan pelat merah semakin banyak yang mencatatkan sahamnya di bursa. "Sudah ada beberapa, tapi saya lupa daftarnya," ujar Hatta. Data Bank Indonesia menyebutkan, dana asing pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) turun menjadi Rp63,1 triliun pada 12 November 2010 dari posisi Rp72,5 triliun pada 22 Oktober 2010. Asing menarik dana pada 22 Oktober 2010 sebesar Rp860 miliar, sedangkan 12 November 2010 dana yang keluar Rp48 miliar. Sebaliknya, dana asing yang mengalir ke Surat Utang Negara (SUN) meningkat. Per 22 Oktober 2010, dana asing di SUN sebesar Rp190,2 triliun. Sementara itu, posisi 12 November 2010 tercatat Rp194,8 triliun. sumber: vivanews |
#2
|
||||
|
||||
![]()
Ah y bener ndan
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
semoga aja benar ndan.. dan bukan cuman opini aja !!:courage::courage::courage:
|
![]() |
|
|