Ane mau bagi" info tentang kota terpencil di Kalimantan barat nih. Terinspirasi pas ortu ane bernostalgia tentang masa kecil daripada bengong ane kasi rinciannya gan. Namanya Kota Sanggau.
[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Introduction:
Spoiler for open this:
Quote:
Kabupaten Sanggau adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Sanggau merupakan salah satu daerah yang terletak di tengah-tengah dan berada di bagian utara provinsi Kalimantan Barat dengan luas daerah 12.857,70 km� dengan kepadatan 29 jiwa per km�.Daerah ini merupakan tempat kelahiran Gubernur Kalimantan Barat saat ini, Cornelis M.H.
Quote:
Ni gan bonus foto pak Cornelis M.H.
Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Cornelis M.H.:
Dibawah ini sejarah singkat tentang Kota yang sedikit terpencil ini.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Sejarah:
Spoiler for open this:
Quote:
Jadi gan sejarahnya itu, kontrak 1756, Sultan Tamjidullah I dari Banjarmasin dengan VOC-Belanda mendaftarkan Sanggau dalam wilayah pengaruh Kesultanan Banjarmasin. Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indi� tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam wester-afdeeling berdasarkan B�sluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849
Masi inget VOC kan gan? pelajaran SD nih atau SMP ane lupa
Suku bangsa yang ada di daerah ini adalah:
Suku Dayak Bidayuh di Kecamatan Kembayan, Sanggau
Dayak Mali suku di Kecamatan Balai,Tayan Hulu, Tayan Hilir, Teraju dan Sanggau
Suku Dayak Desa di Kecamatan Toba, Sanggau
Suku Dayak Ribun di sebagian kecamatan Tayan Hulu dan Meliau
Suku Dayak Iban di sebagian besar seluruh wilayah perbatasan dengan Serawak, Malingsia eh Malaysia
Suku Tionghoa di sebagian besar wilayah Sanggau
Suku Melayu di sebagian kecil wilayah Kabupaten Sanggau
Banyak ea gan
Suku Melayu ni sendirinya adalah suku asli Kabupaten Sanggau yang dahulunya merupakan wilayah Kerajaan Sanggau. Jadi Kerajaan ini sudah berdiri sejak tahun 1380 .
Quote:
Quote:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Transportasi:
Sebagian besar transportasi di Kabupaten Sanggau masih mengandalkan transportasi sungai lho gan seperti sampan, speedboat dan lain-lain. Daerah ini juga masih mengandalkan transportasi umum seperti bus, angkutan dalam kota dan lain-lain.
Rada jadul ea gan mungkin tapi mantap lho kotanya
Ingin gambar lebih? Ane kasih dah gan
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Sanggau:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Sanggau:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Sanggau:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Sanggau:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Sanggau:
UPDATE
Berikutnya ane kasi makanan-makanan yg ada di sana gan khasnya
Lemang merupakan makanan dari beras ketan yang dimasak dalam seruas bambu, setelah sebelumnya digulung dengan selembar daun pisang. Gulungan daun bambu berisi tepung beras bercampur santan kelapa ini kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang. Lemang lebih nikmat disantap hangat-hangat. Cara memakan lemang berbeda dari daerah ke daerah. Ada orang yang senang menikmatinya dengan cara manis (selai, kinca, serikaya) atau dengan cara asin (rendang, telur, dan lauk-pauk lainnya), atau ada juga yang memakannya dengan buah-buahan seperti durian.
Pekasam ialah sejenis makanan peram tradisi yang terkenal dan tahan lama di Malingsia. Ia merupakan satu cara mengekalkan makanan (lazimnya ikan) dengan menggunakan garam (atau asam) yang banyak dan mampu untuk menghasilkan pekasam yang mampu bertahan lebih lama (antara 6 bulan - 1 tahun). Pekasam amat popular di negeri-negeri utara dan pantai timur Semenanjung Malingsia.
Budu adalah saus ikan dan salah satu produk fermentasi makanan laut paling dikenal di Kelantan, Malaysia serta Thailand.t Selatan secara tradisional dibuat dengan mencampur ikan teri dan garam pada kisaran rasio 2:01-6:01 dan biarkan fermentasi untuk 140 sampai 200 hari. Hal ini digunakan sebagai penyedap dan biasanya diambil dengan ikan, beras dan sayuran mentah.