FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
mau sekedar share Gan, ceritanya dah lama sih, tapi bisa diambil hikmahnya. cekidot di bawah... 26 Juni 2009 Malam ini, seperti biasanya, aku menuju sumedang dari Jakarta untuk menemui istriku yang tinggal sementara di sana. Ya, kami masih berpisah dikarenakan istriku harus mengajar di sebuah SDIT** sampai akhir semester ini. Waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 20.00 WIB ketika aku sampai di gang depan masuk ke rumah. Aku bergegas menuju pangkalan ojek, dan segera naik salah satu ojek yang kebetulan ada di sana. Terjadilah percakapan di antara kami, �mau kemana a*? � Tanya tukang ojek itu sesaat setelah aku naik. �ke bawah a, ke SDIT�, sahutku. �ngajar di sana a?�, tanyanya lagi. �gak a, saya kerja di Jakarta, saya ke tempat istri saya di sini �, jawabku. �Alhamdulillah a sudah nikah, anak sudah berapa a?�, tanyanya lagi. �belum a, istri sekarang sedang hamil�, jawabku. �Alhamdulillah a�. balasnya. Aku pun balik bertanya, � tiap hari dapat berapa a?�. �gak nentu a, hari ini aja dari pagi baru dapat 16.000, itu juga belum dipotong dengan setoran 15.000 dan bensin�. Jawabnya . �oh, motornya sewa a?�. tanyaku. �iya, tiap hari harus setoran 15.000� jawabnya. �ya lebih baik kerja begini a, daripada melakukan yang gak baik. Ini juga kan perjuangan demi keluarga, jihad demi keluarga�. Sahutnya lagi. Aku takjub dengan kata-katanya, lalu aku pun bertanya lagi �aa dah nikah? Dah berapa anaknya ?� �sudah a, anak sudah 4.� Jawabnya. �istri kerja di rumah a? yang paling besar anaknya umur berapa a?� tanyaku. �gak a, istri gak kerja. Anak paling besar sudah SMP, tapi kemungkinan gak diteruskan lagi karena gak ada biayanya�. Jawabnya. �banyak temen2 saya yang takut tidak bisa ngurusin anak Karena anaknya banyak, saya sering memberi tahu mereka supaya jangan begitu. Kita ini janganlah hubbud dunya***, hidup ini Cuma sementara, kalo kita bekerja untuk dunia, kita yang akan diperbudak oleh dunia, kitalah yang seharusnya memperbudak dunia. Yang penting kita kerja, tapi jangan sampai 5 waktu tertinggal� katanya lagi. Subhanallah, Sungguh kata2nya menyentuh hatiku. Seorang tukang ojek, dengan penghasilan yang minim dan tanggungan keluarga yang banyak, mampu mengatakan seperti itu. Malunya hati ini jika dibandingkan dengan beliau. Coba bandingkan dengan diri kita yang selalu sibuk mengejar dunia, kita dengan penghasilan yang pastinya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan tukang ojek itu, tapi kita masih saja merasa tidak cukup. Betapa diri kita ini sangat butuh untuk selalu melihat keadaan orang-orang yang ada di bawah kita agar kita senantiasa dapat bersyukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Betapa mirisnya jika orang-orang yang di bawah kita seperti tukang ojek tersebut masih sanggup mengatakan seperti itu, sedangkan kita dengan rizki yang Allah lebihkan kepada kita ? sanggupkah kita mengatakan hal demikian,dan tulus dari hati kita? Ya Allah, ampunilah dosa kami karena seringnya kami tidak bersyukur terhadap nikmatMu, dan berilah kesabaran dan pahala yang besar bagi orang-orang yang Engkau uji dengan kemiskinan seperti tukang ojek tersebut. -Selesai- Keterangan : a * = aa, panggilan untuk orang sunda kepada laki-laki. Di jawa biasa digunakan kata �mas�. SDIT** = Sekolah Dasar Islam Terpadu Hubbud dunya*** = bahasa arab dari �mencintai dunia� Terkait:
|
![]() |
|
|