| FAQ |
| Calendar |
|
|
|||||||
| Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
 |
|
|
Thread Tools |
|
#1
27th May 2012
|
||||
|
||||
Heidi Hankins memiliki IQ 159, satu poin di bawah Stephen Hawking dan Albert Einstein
  SEORANG bocah berusia empat tahun telah diterima di Mensa dengan IQ hampir setinggi Stephen Hawking dan Albert Einstein. Heidi Hankins memiliki IQ 159, hanya satu poin di bawah kedua fisikawan itu (160). Dia belum masuk sekolah formal saat ini. Mensa adalah organisasi untuk orang-orang yang mempunyai IQ tinggi.Syarat satu-satunya untuk menjadi anggota Mensa adalah calon anggota mesti berada di 2% peringkat teratas dalam ujian kepandaian yang telah disetujui. Skor rata-rata untuk orang dewasa adalah 100 dan untuk induvidu yang �berbakat� adalah 130. Heidi Hankins pun kini menjadi salah satu anggota termuda Mensa Heidi mengalahkan pakar matematika yang kerap muncul di TV Inggris, Carol Vorderman (skor 154), yang juga anggota Mensa. Heidi - yang sudah dapat menambah, mengurangi, menggambar bentuk, dan menulis kalimat sejak dua tahun - kini lancar mempelajari buku untuk anak-anak usia 7 tahun. Ayahnya Dr Matthew Hankins (47) adalah seorang dosen di University of Southampton dan ibunya Sophy (43) seorang seniman. Kedua orangtua berharap putrinya dapat melewati tahun ajaran yang sudah dimulai sejak bulan September. "Kami selalu berpikir Heidi sangat cerdas karena dia sudah membaca sejak kecil. Saya ingin tahu tentang IQ-nya. Saya memberinya sepaket buku Oxford Reading Tree saat ia berusia 2 tahun dan ia membacanya dalam waktu 1 jam. Itu yang seharusnya Anda harapkan pada anak usia 7 tahun," ujar ayahnya Dr Matthew, yang berasal dari Winchester, Hampshire, Inggris, seperti dilansir Dailymail, Jumat (13/4). Menurut Dr Matthew, Heidi sudah membuat suara-suara dan mencoba untuk berbicara secara jelas sejak ia dilahirkan dan pada usia 1 tahun kosakatanya sudah cukup baik."Ia menggunakan kalimat lengkap segera setelah ia mulai berbicara," lanjut ayahnya. Heidi pun sudah bisa menggambar putri dan binatang pada usia 14 bulan, usia ketika kebanyakan anak hanya bisa mencoret-coret kertas. Pada usia 18 bulan, keluarganya pun mengajarkannya untuk membaca. Secara fisik, Heidi pun lebih tinggi dari teman-teman sekelasnya. Tinggi badannya sekarang 116 cm, hampir mendekati tinggi anak usia 6 tahun."Heidi benar-benar berkembang lebih cepat daripada anak-anak lain secara akademis, artistik dan fisik. Kami tidak mendorong Heidi sama sekali. Dia telah menguasai semuanya sendiri dan mengajarkan dirinya sendiri," tutur Dr Matthew. Menurut orangtuanya, Heidi tidak dewasa sebelum waktunya. Ia hanyalah gadis kecil yang suka Barbie dan Lego, tetapi kemudian Anda akan menemukannya sedang duduk dan membaca buku. Meski demikian Heidi belum bisa mengalahkan Sho Yano, anak dengan IQ Tertinggi di Dunia. Anak kelahiran Portland, Oregon, 1991 ini adalah keturunan Jepang dan Korea yang berkewargenaraan Amerika. Pada usia 12 tahun ia memperoleh gelar IQ tertinggi sedunia dengan figur atau gambaran IQ yang begitu tingginya sehingga tidak dapat diukur lagi (di atas 200 batas maksimal IQ yang ada). Ia dilaporkan bermain ala chopin pada usia 3 tahun. Setelah memperoleh skor 1500 pada SAT di usia 8 tahun, ia masuk Loyola University pada usia 9 tahun dan lulus dengan summa cum laude pada usia 12 tahun dan sekarang masuk sekolah kedokteran Pritzker di University of Chicago pada program MSTP yang dirancang untuk mengkombinasikan gelar MD dan PhD.  :melon ndan:Terkait:
|
|
|
|
