|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Selamat petang juragan semua, and welcome to the thread ![]() ![]() If u would please donate ![]() Here we...go!! ![]() ![]() [/spoiler] Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Kulkas Qamsyah #9:
Katanya semua manusia itu begitu dilahirkan itu tidak berdosa, suci, bening, putih, murni, bahasa kerennya "inosen". Karena bayi sampai peredode tertentu hanya bisa menangis dan mimik ASI. Katanya juga setiap manusia itu unik karena mereka memiliki panggilan yang sudah ditetapkan saat mereka keluar dan menatap dunia untuk pertama kalinya, tugas pemerintah dan sistem di sebuah negara adalah memberdayakan kemampuan si anak. Hmm, mungkin bisa ane ilustrasikan seperti dalam sebuah film yang menceritakan koloni semut seperti "Antz", begitu semut-semut tersebut lahir, mereka sudah di diversivikasikan sedemikian rupa sesuai dengan talenta mereka sebagai "worker" atau "warrior". Hal ini juga terjadi pada manusia namun lebih terjadi secara lebih dinamis dan variatif, alam hanya menjadi fasilitator. Waktu terus bergerak, manusia terus bertumbuh, grafik dan statistik dalam kekayaan pengetahuan, kemampuan dan kebijaksanaan terus bertumbuh. Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for ilustrasi:
![]() Secara disadari atau tidak, dalam bertumbuhnya seorang manusia itu, ada banyak peristiwa-pristiwa yang tidak diharapkan terjadi. Ada banyak hal-hal yang diluar expektasi bahkan sampai sedemikian rupa besarnya tekanan dan problema tersebut, sehingga membuat seseorang menjadi nelongso dan mutung. Saat ane masih anak-anak ada banyak impian, namun setelah bertumbuh makin dewasa, karena diselingi rasa realistis, maka ane merasa pilihan-pilihan menuju impian itu makin banyak portalnya. Will smiith dalam sebuah wawancara pernah menyatakan bahwa dunia ini tidak realistis, Andalah yang membuatnya realistis. 1+1=2 jika Anda memang MAU menerima kebenaran demikian. Aktor kawakan, Will Smith, pernah menyatakan secara lebih konkret lagi bahwa ruangan dimana ia duduk saat itu, beserta dengan semua perlengkapan shooting dan teknologinya sangat tidak realistis 100 tahun lalu. Jadi apakah realita itu? Bersama dengan perkembangan zaman serta teknologi, terjadi pergeseran paradigma, sehingga realita juga berubah sedemikain rupa. Dahulu kala, fenomena gunung meletus yang memuntahkan magma adalah sebuah fenomena yang begitu horrornya, biasa ditanggapi sebagai suatu hal yang sifatnya begitu supranatural. Pada saat ini fenomena tersebut dianggap sebagai fenomena ilmiah biasa, yang malah juga dianggap berpotensi menjadi tempat wisata. Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for ilustrasi:
![]() Ada yang merasa tidak layak, terkucilkan, dan akhirnya mengisolasi diri, berusaha menikmati "being" ketimbang "having". Orang-orang demikian hidup dalam filosofi "forget this cruel world, let eat, rest, and laugh, then move to heaven." Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for ilustrasi:
![]() Ada orang yang terus hidup dalam impiannya, seberapa tinggi pun usia mereka, mereka begitu tangguh, kekuatan mereka adalah tetap meneguhkan perasaan feel good dalam setiap situasi, walau itu tidak terkesan good dimata kebanyakan orang. "When you feel good you attract good", life is a matter of choice, your believe is your reality. Begitu lah slogan-slogan yang ane temui cukup kuat memprovokasi dengan sebuah label "Law of Attraction". Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for ilustrasi:
![]() Orang-orang yang berbeda pemahaman ini kemudian saling berkampanye, yang satu mengajarkan bahwa nikmat di dunia itu semu, dan yang utama adalah kehidupan setelah kehidupan ini. Yang satu lagi mengatakan, bahwa kehidupan ini membahagiakan, tidak hanya kehidupan setelah kehidupan ini, jika bisa meraih keduanya, mengapa hanya salah satunya? Jangan berputus-asa, harapan masih ada semua ada diantara kedua telinga di dalam kepala setiap manusia. Mereka yang tidak pernah kehabisan bensin harapan untuk menjual harapan di dunia ini, walau mungkin saja pada akhirnya harapan itu tidak kunjung datang dan semanis yang dibayangkan, namun mereka menganggap hal ini sebagai bentuk rasa tanggungjawab terhadap diri sendiri suatu bentuk rasa menghargai diri sendiri, kerana menganggap keberadaan mereka di dunia dan manusia lain sebagai suatu "gift". Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for ilustrasi:
![]() Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Sponsored by:
KULKAS Qamsyah, menyegarkan yang terlupakan, mengawetkan yang perlu, serta mendinginkan yang dibutuhkan. Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Semoga bermanfaat sebagai penyedap melewati senja hari:
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Happy Notes:
Kulkas Qamsyah menerima semua uneg-uneg juragan mengenai "Manusia Makhluk Visioner" ![]() Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
[/quote] Originally Posted by Mir.Jr ![]() beneran deh gan ane ga mudeng tapi ane ![]() ![]() Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|