FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
[/quote][quote] Yth. Presiden Republik Indonesia Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono Di- Istana Assalamu�alaikum Wr.Wb Tolong buat aku menyesal karena tidak memilih Bapak !!!!! Kata-kata ini selalu kudengar dari balik hatiku disetiap aku melihat negeri ini. Ingin sekali memiliki rasa penyesalan yang mendalam karena kemarin aku tak memberi suaraku untuk Bapak, tapi sejauh ini tak sedikitpun ada rasa sesal didada�maaf Pak mungkin bukan salah Anda ! Semoga hari ini Bapak sehat karena ini hari terakhir di tahun 2010, aku ingin besok pagi kita masih bisa bersama-sama menghirup udara pagi dan menikmati indahnya matahari yang muncul dari balik jendelaku (ukuran jendela kita pasti beda Pak ?). Hari ini aku cuti dari pekerjaan sebagai karyawan swasta di Jakarta, dan sengaja berkumpul dengan keluargaku di Palembang. Bapak tahu kenapa aku harus pulang ? tentu saja Bapak tidak tahu, untuk itulah surat ini aku tulis, karena inilah catatan akhir tahun dalam hidupku yang ingin aku kenang. Presiden-ku semoga disore ini engkau sedang tak sibuk dengan urusan Negara ini dan mudah-mudahan juga sudah tidak membahas TIMNAS lagi, aku ingin Bapak membaca surat ini agar Bapak bisa ikut merasakan perjalananku Pak. Tahun 2001 aku lulus dari sebuah Institusi pendidikan terkenal di Bogor, bangga sekali bisa lulus dari tempat ini. Ditempat inilah aku mengenal profesionalisme sebagai mahasiswa , kau akan lulus seperti yang kau inginkan, bukan seperti kampus teman-teman ku Pak, mereka bisa lulus dengan satuan kecepatan �duit� bukan m/s Pak. Bapak tentu setuju dengan hal ini bukan ?? Ternyata kita satu almamater Pak !!! , aku baru tahu beberapa detik tadi Pak !!! Aku tulis SBY dikotak om Google..luarrrrr biasa banyak catatan untuk mu Pak dan cuman sedikit yang pernah aku baca..maaf Pak ini pasti karena aku belum menyesal untuk tidak memilih Anda. Izinkan aku bercerita , luangkan waktu Bapak untuk membaca surat ini, meskipun aku yakin Bapak akan bilang ini cerita basi, ini cerita lama episode baru yang pasti aku ingin Bapak baca ! 10 November 2010 kubuka kembali website : http://www.deptan.co.id sebuah situs Kementerian Pertanian , Alhamdulillah nama ku tertera disana, dinomor urut 8434 artinya aku lulus verifikasi data administrasi dan berhak menjadi peserta test CPNS Kementerian Pertanian Tahun 2010. Bapak tahu ??? ini adalah Tahun ke -9 aku melamar dan berusaha untuk menjadi Abdi Negara Pak, terkadang aku malu , malu karena kalau aku lulus, aku akan mengabdi kepada seseorang yang tidak aku sukai. Ahhh�lagi-lagi Pak rasa itu masih bisa ku kesampingkan demi suara mamak diseberang sana, demi mamak yang hanya ingin melihat anak perempuannya ini menjadi PNS !!!! 11 November 2010 kembali aku langkahkan kaki ku untuk mengikuti test CPNS, 9 kali daftar namun ini adalah test ku ke - 8 karena tahun 2009 aku bangun kesiangan Pak, dan segera ku telpon mamak untuk meminta maaf karena tahun itu aku tak bisa memenuhi keinginannya Pak. Lembar soalpun dibagi Pak, soalnya masih itu-itu saja, kalau Bapak mau setuju dengan ku, soal-soalnya mudah sekali Pak dibandingkan soal-soal ujian di Kampus kita itu Pak ! Sejak Bapak menjadi presiden diantara ketidak percayaan ku, aku masih mempunyai harapan semoga kali ini beda, semoga kali ini benar-benar jujur/fair/murni meskipun batinku mencibir �tak mungkinlah lulus� tapi doa mamak, sujud mamak diatas sajadah sepanjang sepertiga malam bisa membuat aku goyah Pak. Mamak ku bilang �ini kan udah zamannya SBY pasti kali ini bisa nak�, dari mana mamak tahu ??? tapi ini hanya harapan rupanya Pak, bukan karena mamak mengetahui kinerja Bapak dan anak buah Bapak. Sehabis test tak lepas mamak selalu berdoa supaya aku lulus Pak, sampai-sampai mamak mimpi ketemu Bapak, bunga tidur ini diartikan mamak sebagai pertanda kelulusan ku Pak, ahhh itupun rupanya hanya harapan mamak Pak. Tanggal 16 Desember 2010 pengumuman online pun keluar dan seperti yang kuduga untuk kedelapan kalinya aku tidak lulus Pak. Sebenarnya aku sudah tak ada rasa sedih untuk hal ini, namun Pak diseberang sana suara mamak� ku dengar bergetar hebat dan tetap saja memberi semangat untukku bahwa masih ada Tahun depan nak !!!! Alasan inilah kenapa hari ini aku ada dirumah mamak, hanya untuk menghibur mamak dan meyakinkan bahwa aku akan daftar lagi tahun depan, sisa umur masih bisa 4 kali lagi Pak. Pak, mungkin ada baiknya system yang sudah Bapak bilang baik ini diperbaiki lagi Pak. Hasil test hendaknya dipaparkan terbuka seperti di kampus kita Pak, sehingga tak ada prasangka bahwa yang lulus itu adalah titipan teman/kolega/sahabat Bapak. Bukan sombong Pak, wong untuk test di perusahaan asing aja aku bisa lulus kok ??? masak iya sih test dilembaga seperti ini nilai ku tak bisa mencapai minimal ??? Aku besar di daerah Sumatera Utara (SUMUT , Semua Urusan Makai Uang Tunai,red) ini benar adanya kalau bisa dibilang dari TK sampai mau kerja uang cukup mempunyai peranan didaerah ini. Saat itu aku kelas 3 SD menggunakan Bis dari kota P menuju M, mamak memegang aku dan sebuah tas, mungkin tas itu dipegangnya lebih erat dibanding aku. Tas itu isinya uang Pak, tahun itu 1989 uang dengan nilai Rp.2.500.000 sudah banyak dan tibalah kami disebuah rumah pejabat daerah, untuk pertama kalinya aku melihat timbunan uang dirumah seseorang, ternyata mamak termasuk salah satu pelaku transaksinya, entah bisnis apa Pak, yang pasti tumpukan uang disudut kamar itu buat aku kagum, setelah memberi uang itu mamak ku masih saja merayu pejabat daerah itu, memohon belas kasihan, dan akhirnya anggukan pejabat itu membuat mamak mengajak ku pulang. Dalam perjalanan aku tahu Pak, ternyata itu bisnis PNS karena mamak bilang �mudah-mudahan dia tetap jadi pejabat, jadi nanti disaat kau mau jadi PNS mamak tinggal minta tolong lagi� tapi tenang Pak ini bukan era Anda.. Waktu bergulir akupun lulus kuliah Pak, dan cita-cita mamak waktu dibis itupun ingin diwujudkannya, kali ini masih naik kendaraan darat aku mengikuti mamak ke kota M, tapi bedanya kali ini tidak membawa uang dalam tas karena sudah ada ATM Pak. Kami menemui saudara jauh dan ini bukanlah pejabat daerah yang dahulu, saudara ku itu bilang ke mamak �kak kali ini cuman ada 2 formasi untuk jurusan anak kakak�, 50 juta aja untuk kakak, kalau pasaran sarjana (S1) sekarang 70 juta kak�sudah kubujuk mamak supaya tak usah membuang uang untuk urusan ini, tapi ya itu Pak mamak pengen anak perempuannya ini jadi PNS !! ini adalah tahun pertama ketidak lulusanku Pak, ternyata 2 formasi itu sudah diminta oleh pemimpin setempat dan orang yang mengurus aku tak bisa lagi medapat jatah (aku harap Bapak pahamlah ya, jangan bilang baru tahu lewat surat aku ini !). Sejak saat itu mamak menurut dengan syaratku, kalau mamak mau aku PNS maka aku akan lulus tanpa uang!!! Giliran adikku Pak, cewek juga Pak tentunya mamak ingin juga anak perempuannya yang ini juga PNS hahahhaha�lulusan IKIP UNPAS dengan keikhlasan hati mengikuti HONDA (Honor Daerah) padahal Pak saat adikku lulus kuliah, program HONDA itu udah habis jatahnya, loh ??? trus adikku kok bisa dapat jatah Pak ??? ya bisalah Pak..ternyata bisa disisip Pak, hahahhaaa udah seperti tanaman sawit mati dan harus disisip (diganti tanaman baru). The important things kata mamak adek mu bisa dapat HONDA jadi kemungkinan lulus PNS lebih besar. Sudahlah adikku ditempatkan diujung Sumatera Utara ternyata setelah 2 tahun masih belum diangkat juga jadi PNS, lagi-lagi Pak mamak nekad mau urus pake uang ternyata sistemnya beda Pak kali ini system seperti lelang Pak. Setelah test dilaksanakan mulailah para calo bertengger melakukan lelang, hari pertama adikku masuk 10 besar Pak (10 juta), hari kedua adikku masuk 5 besar (25 juta) tapi sayangnya Pak yang ngurusin adikku hari ketiga tidak bisa hadir mengikuti tender, apessss kan Pak!!!!!, lagi-lagi niat mamak belum terlaksana. Bukan karena mamak mau melakukan suap Pak, tapi inilah realita bangsa ini Pak. Bapak tahu ??? I have no words to say Pak�HIDUPLAH INDONESIA RAYA !!!!! Palembang, 31 Desember 2010 Hormat Saya, Uli HP sumber : http://hukum.kompasiana.com/2010/12/...n-akhir-tahun/ ![]() ![]() ![]() Terkait:
|
![]() |
|
|