Ada yang tak biasa di candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu malam 06/05/12 kemarin. Sekitar 1000 lampion yang dibawa oleh umat Buddha nampak menerangi pelataran sebelah barat candi terbesar di Indonesia itu.
Rupanya hal tersebut dilakukan dalam rangka puncak peringatan hari raya umat Buddha, Tri Suci Waisak yang jatuh tepat 2556 BE/2012 .
Sebelum pelepasan 1000 lampion tersebut, dilakukan ritual mengelilingi candi Borobudur sebanyak 3 kali yang dinamakan juga Pradaksina.
Makna dari upacara pelepasan lampion yang menyala di malam hari tersebut adalah, agar harapan, doa dan cita-cita yang mereka harapkan dapat terkabul.
Selain itu, Siti Hartati Murdaya dalam kapasitasnya sebagai pemimpin dalam upacara tersebut dan merupakan ketua Walubi pun menghimbau umat Buddha agar tetap mempertahankan kesadaran maitri karuna.
Maitri Karuna merupakan salah satu ajaran agama Buddha yang bertujuan memikirkan kebahagiaan orang lain.
Candi Borobudur memang menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi umat Buddha, sejak dibangun oleh Raja Samaratungga dari dinasti Syailendra pada abad ke 8 yang lampau.
Kini, selain digunakan sebagai pusat peribadatan bagi umat Buddha, candi Borobudur pun terkenal sebagai objek wisata andalan Indonesia, sebab bangunannya yang masih kokoh dan megah hingga abad 21 ini.
Borobudur Penuh Lampion Dalam Puncak Waisak 2012