Pada jaman ORDE BARU, penculikan terhadap orang yang mengkritik pemerintahan sangat sering terjadi.....
Berikut ini adalah beberapa orang yang pernah diculik yang akhirnya jadi POLITIKUS muda
Budiman Sudjatmiko
[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Saat Soeharto berkuasa, ia dan organisasinya, PRD, sangat getol mengkritik kebijakan-kebijakan Orde Baru. Rezim Seoharto pun kemudian menjebloskannya ke penjara selama 3,5 tahun.
Mantan mahasiswa Ekonomi UGM ini kemudian pada Pemilu 1999 membentuk partai PRD dan mengikuti pemilu. Sayang, partainya gagal menorehkan suara. Tak lama berselang, ia meninggalkan PRD dan bergabung ke PDI Perjuangan. Kini, ia pun menjadi anggota DPR.
Andi Arief
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Lahir di Lampung, 20 November 1970 ini pernah diculik di depan Ruko milik keluarganya di daerah Way Halim Lampung pada akhir Maret 1998. Saat itu ia aktif di Solidaritas Mahasiswa Indonesia Untuk Demokrasi (SMID).
Setelah bebas, ia memilih tinggal di Lampung. Namanya kemudian muncul lagi
ketika ia diangkat menjadi salah satu Komisaris PT Pos Indonesia. Dan saat ini ia dipercaya menjadi staf khusus presiden untuk Bantuan Sosial dan Bencana Alam.
Pius Lustrilanang
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Pria kelahiran Palembang ini juga pernah diculik pada 1998 ketia ia aktif memimpin Aliansi Demokratik Rakyat (Aldera) dan Institut Studi Arus Informasi (ISAI).
Saat reformasi, Pius ikut terlibat mendirikan Majelis Amanat Rakyat yang kemudian menjadi Partai Amanat Nasional. Pada tahun 2005, Pius bergabung dengan PDI Perjuangan. Namun kemudian, ia pindah ke Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto --orang yang dulu disebut-sebut bertanggungjawab atas penculikan terhadap aktivis.
Faisol Reza
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Pria kelahiran Probolinggo, 1 Januari 1973 ini pernah diculik ketika sedang berjalan di YLBHI Cikini bersama Raharja Waluya Jati, ketika masih menjadi pimpinan PRD. Ia tetap aktif di PRD sampai mengikuti Pemilu 1999. Saat ini aktif di berbagai organisasi politik alternatif. Dan kini, ia menjadi salah satu staf khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar.
Wanda Hamida
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Lahir di Jakarta, 21 September 1977, ia pernah menjadi aktivis mahasiswa 1998. Ia pernah menjadi saksi mata dari insiden penembakan mahasiswa Trisakti yang kemudian memicu gelombang kerusuhan di Jakarta pada Mei 1998.
Penerima penghargaan sebagai Artis Peduli Hukum dan HAM dari Menkumham di bulan April 2008 kemudian bergabung dengan Partai Amanat Nasional. Dan saat ini, ia terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta masa bhakti 2009-2014.
Desmond J. Mahesa
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Lahir di Banjarmasin, 12 Desember 1965, diculik di Jakarta dan saat itu aktif
sebagai Direktur Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) Jakarta. Desmond J. Mahesa, pernah diculik pada Februari 1998.
Kini, ia bergabung dengan Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto.
Dita Indah Sari
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Nama Dita Indah Sari identik dengan aktivis buruh. Ia pernah menjadi organisator buruh di daerah Tangerang, Bogor, dan Pluit mulai 1993. Hingga akhirnya, pada 1994, ia bersama teman-temannya mendirikan PRD.
Dita pernah ditangkap ketika sedang memimpin aksi buruh di Tandes, Surabaya Juli 1996. Pengadilan kemudian menjatuhi hukuman delapan tahun penjara.
Pada 2009 lalu, pernah mencalonkan diri menjadi anggota DPR dari Partai Bintang Reformasi (PBR). Sayang upayanya gagal karena suara yang diraihnya minim.
Dan sejak akhir 2010 lalu, Dita dipercaya sebagai staf ahli sekaligus juga juru bicara Menakertras Muhaimin Iskandar.
Rama Pratama
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Lahir di Jakarta, 17 November 1974, Rama mulai aktivitas politiknya sewaktu mahasiswa UI. Pada 1997-1998, ia memegang jabatan Ketua Senat Mahasiswa Universitas Indonesia (SM UI) periode 1997 -- 1998.
Bersama rekan-rekannya dari SM UI dan perguruan tinggi lain rama bergabung dengan Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) dan menuntut reformasi dengan tuntutan meminta mundur Presiden RI saat itu, Soeharto.
Pada 2004 lalu, ia memutuskan bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia terpilih menjadi anggota DPR periode 2004-2009.
Dan kini, ia disebut-sebut tersangkut kasus korupsi dan pencucian uang Dhana Widyatmika.