
28th December 2010
|
 |
Member Aktif
|
|
Join Date: Jun 2010
Posts: 254
Rep Power: 284
|
|
::.PB NU Larang Pengurus Berpolitik Praktis.::

Quote:
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj melarang pengurus organisasi ini untuk ikut dalam politik praktis mulai tingkat pengurus besar hingga pengurus cabang di seluruh Indonesia.
"Saya sudah menegaskan kepada semua pengurus NU agar jangan menjadikan organisasi NU sebagai kendaraan politik," katanya dalam tausiyahnya dihadapan ratusan Nadhiyin di Ponpes Izudin Al Badar, Rakam, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Selasa (28/12).
Ia mengatakan, para pengurus NU tidak dibenarkan terlibat langsung dalam politik praktris, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi menegaskan kalau organisasi NU merupakan organisasi sosial keagamaan, bukan organisasi politik.
Dia juga menegaskan semua pengurus NU jangan mencalonkan diri sebagai Presiden, Gubenur maupun Bupati/walikota dengan mengatasnamakan organisasi NU, akan tetapi kalau secara pribadi-pribadinya silakan saja.
Bahkan, katanya, bila perlu semua jamaah NU menjadi pengurus partai semuanya, akan lebih baik lagi bagi organisasi NU kedepannya, terutama dalam rangka membantu membesarkan organisasi ini kearah yang lebih maju sebagaimana yang diinginkan pendiri dari organisasi NU.
"Kendati demikian saya mengharapkan semua pengurus NU tetap menjalankan amanah untuk memimpin organisasi ini lima tahun kedepannya nantinya," ujarnya.
Kalau ada pengurus NU yang memanfaatkan jabatannya di organisasi NU untuk meraih apa yang diinginkannya merupakan kesalahan besar dan ini tidak boleh terjadi," ujarnya.
Menurut dia, NU merupakan sebuah organisasi perjuangan dengan tidak bisa dipisahkan dalam Mazhab Ahlusunnah Wahjamaah Imami Syafiiyah dengan bersumber pada Al-Qur'an, Hadist Nabi, Ijma dan Qiyas yang menjadi pedoman bagi jamaah NU dalam menjalankan menjalankan laju organisasi ini.
Begitu juga kepada seluruh Nadhiyin yang ada di seluruh Indonesia untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan serta ukhuwah wathoniyah sesama jamaah, termasuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini.
"Maju mundurnya NU tergantung dari kita semua untuk bersama-sama memperjuangkan dan bahu membahu dalam memajukan organisasi ini kedepannya, mengingat tugas dan tanggungjawab sangat berat dalam bersaing dengan organisasi lainnya yang ada di Indonesia," ujarnya.
Ia mengharapkan para nahdiyin jangan sampai terpecah belah karena perbedaan pendapat, akan tetapi jadikanlah perbedaan itu sebagai rahmat untuk kemajuan dan kebesaraan warga NU di masa yang akan datang," katanya.
|
|