Kisah Nyata Pasutri di Denpasar bali
Pasutri dai wilayah di bilangan kota denpasar ini telah menikah begitu lama dan mereka sangat menghormati privasi masing-masing. Setelah 15 tahun menikah masing-masing mengajukan permintaan. Suami tak ingin handphone atau BB-nya dibuka oleh istri. Sementara sang istri hanya meminta agar suaminya tidak membuka laci meja di kamar tidur. Dengan kesepakatan itu sang suami merasa aman perselingkuhannya dengan beberapa wanita tidak akan diketahui oleh istrinya. kata-kata mesra lewat sms atau BB tidak akan terendus oleh istrinya.
Dia pun leluasa menggunakan BB atau handphone sebagai alat komunikasi untuk selingkuh.
Setelah 10 tahun kesepakatan itu dilanggar oleh suaminya.Sang suami tergoda untuk membuka laci meja di kamar tidur, begitu ia membuka laci meja di kamar tidur.Begitu ia membuka laci itu ternyata hanya berisi 2 butir kacang ijo dan uang Rp 5.000. "ya ampun cuma ini toh yang tak boleh aku ketahui," bisik suami. Sembari minta maaf karena telah melanggar perjanjian yang usianya telah menjelang 50 tahun itupun penasaran bertanya " Apa artinya dua butir kacang ijo dan uang lima ribu rupiah ini ?" Sang istri kemudian menjawab, "Setelah saya cerita apakah bapak sayang sama saya?" aku tetap mencintai mu meskipun kau pernah selingkuh,sambil memeluk sang istri ,sambil menghela nafas sang istri berkata "maaf suamiku, sebenarnya aku wanita yang rusak, aku pernah selingkuh. Untuk mengingatkan ku setiap aku selingkuh aku meletakkan satu butir kacnag ijo di laci meja itu." Sang suami terdiam, dia berbisik di dalam hati, "gak apa-apa kan cuma dua kali selingkuh aku melakukannnya sudah belasann kali.Lantas apa artinya uang lima ribu rupiah itu ?" Dengan terisak istri itu menjawab "itu kemaren hasil jual kacang ijo 1Kg" Sumber : Bali Post
|