maaf sebelumnya kalau
saya hanya mencoba menghibur,kalau boleh minta
tapi jangan ditimpuk
langsung aja nih ya, cekibrout!
Nenek Pemilik Kontrakan
berawal dari lanjutan cerita
Nenek Pemilik Kontrakan yang rabun dan selalu curigaan
tokoh:
[/quote]
Quote:
1. Andi ( Remaja Pria sekaligus Penyewa Kontrakan )
2. Budi ( Adik Andi )
3. Ibu Andi ( Baik ramah Kadang Menghanyutkan )
4. Suti ( Nenek Pemilik Kontrakan dengan mata rada rabun dan sedikit pikun )
5. Amin ( Tukang sampah yang setiap pagi lewat Kontrakan )
Suatu Pagi yang cerah dimana orang-orang sibuk untuk berangkat pergi melakukan kegiatan sehari-harinya,Budi yang duduk di kelas 1 SD belum bersiap-siap untuk sekolah. Ibu Andi yang sudah pulang dari luar kota melakukan kegiatannya sebagai ibu rumah tangga
|
Quote:
Ibu Andi : "Budi turun dari pohon cery itu,sudah waktunya sekolah nak"
Budi : "Iya bu dikit lagi"
Suti : "Haduh,Budi pohon cerynya jangan dipanjat gitu dong. Buahnya habis nanti kalau kamu colongin tiap hari"
Budi : "Dikit aja nek,gak banyak kok"
Suti : "Yaudah dikit aja,jangan banyak-banyak. Nanti habis pohon cery nenek"
Nenek lalu masuk kedalam rumah dan menggendong cucunya lalu meletakan cucunya di gerobak bayi
Budi-pun turun dari pohon cery dan bergegas sekolah
Amin tukang sampah yang kelaperan ini melihat pohon cery yang tidak dijaga langsung memanjat untuk memetik buah cery tersebut
|
Quote:
Suti : "Andi habis itu nanti buah cery nenek"
Amin : ( bicara dalam hati ) "Andi?"
Amin yang kebingungan dipanggil Andi tetap memetik buah cery sambil makan diatas pohon tersebut
|
Quote:
Suti : "Nenek adukan kamu ke ibu kamu"
Amin : ( bicara dalam hati ) "Ibu?"
Suti : ( sambil berteriak ) Ibu Andi! Ibu Andi! itu liat anakmu metikin pohon cery terus"
Ibu Andi yang sedang mencuci baju menghiraukan suara tersebut
|
Quote:
Suti : "awas kamu ya nanti gak akan ada kesempatan lagi ngambil buah cery"
Nenek Pemilik Kontrakan ini pun masuk ke rumahnya dan menaruh bayinya didalam. Setelah mempunyai ide untuk memasang setrum di pohon, Suti menelpon tukang matrial untuk memasang setrum manual di pohonnya itu.
Jam 12 pun berlalu, Andi dan Budi pulang dari sekolahnya
|
Quote:
Budi : "bang Andi, aku ada tugas sekolah suruh bikin kue pi'e"
Andi : "kue pi'e? kue apa?"
Budi : "pokoknya kue pi'e gitu bang"
Andi : "ah gak ngerti,tanya emak aja sana"
|
Quote:
Budi : "emaak!emaak! aku ada tugas sekolah suruh bawa kue pi'e"
Ibu Andi : "kue pie sayang, kue yang mirip martabak. Kamu mau diisi apa pienya?"
Budi : "ayam mak! Budi suka ayam"
Ibu Andi : "Jangan ayam nak,mending buah-buahan. Kamu mau buah apa?"
Budi : "buah cery yang didepan aja deh mak"
Ibu Andi : "yaudah kita buat sekarang yu"
Budi yang tidak tau bahwa pohon cery diberi setrum tiba-tiba menyuruh nenek membantu buat tugas sekolah dan meminta membantunya memanjat pohon cery
Nenek pikun ini pun juga sudah lupa telah memasang strum pada pohon tersebut
tiba-tiba
|
Quote:
Suti : "Biar nenek aja bud yang manjat,sudah lama gak manjat pohon"
Budi : "Memang nenek masih kuat?"
Suti : "enak aja dibilang nenek lemah,mending kamu masuk aja gih tinggal sebut aja butuh berapa buahnya"
Budi : "aku tanya emak dulu ya nek"
Budi yang masuk kerumah untuk menanyakan hal tersebut tiba-tiba keluar melihat nenek terkapar dibawah pohon
|
Quote:
Budi : "EMAK! EMAK! nenek jatoh"
Ibu Andi : "Astagfirulah! Nek sadar nek belom dapet duda lagi udah ninggalin kontrakan"
Budi : "emak jadi gimana nih tugas aku?"
Ibu Andi : "kamu lagian kenapa nyuruh nenek ini sih,suruh nanti tukang-tukang aja yang lewat. emak bawa masuk nenek dulu"
Akhirnya Andi memanggil Amin yang sudah tidak memungut sampah tetapi menggandeng perempuan cantik primadona kampungnya dan menjanjikan akan membagi buah cerynya
|
Quote:
Budi : "Bang! tolongin saya"
Amin : "Kenapa dek? Ganggu orang lagi mesra aja"
Budi : "Bantu ambilin buah cery soalnya ada tugas sekolah"
Amin : "Oh tugas sekolah,yaudah abang bantu. bay de wei ini ambil berapa de buahnya?"
Budi : "Wah saya lupa bang,saya tanya emak dulu ya"
Budi yang masuk kerumah untuk menanyakan jumalh buah yang diperlukan tiba2 kembali melihat Abang Amin dan Pacarnya ini tergeletak di tanah bersama
|
Quote:
Budi : "emak! emak! abang-abang jatoh lagi"
Ibu Andi : "Astagfirulah sekarang dua orang,jangan-jangan ada penunggunya. Andi! Andi! kita pindah dari sini sekarang. gak bagus tinggal disini"
Andi : "kenapa mak"
Budi : "ada penunggu di pohonnya bang"
Andi : "yaudah mah,kita pindah. Dari dulu juga Andi gak suka sama pohon ini"
Nenek yang masih pingsan ditinggal begitu saja oleh Ibu Andi dan Amin serta Pacarnya dibiarkan tergeletak di tanah
|
[quote]
Jual Rumah Lokasi Strategis
Kalau boleh minta
dan
Yang Baik Klik Gambar gan