WWW.Beritabola.com Makassar - Klub sepakbola di Indonesia Super League (ISL) yang masih menggunakan dana Anggaran Pembiayaan Belanja Daerah (APBD) dinilai lebih baik dimuseumkan saja. Hal ini demi masa depan persepakbolaan 'Tanah Air' yang profesional dan berkesinambungan.
Hal ini disampaikan oleh Managing Director PSM Husain Abdullah seperti yang di beritakan detikSport, Rabu (5/1/2011). Menurut Husain masa depan persepakbolaan Indonesia hanya bisa diselamatkan dengan sikap profesionalitas yang bebas dari dana APBD.
Pengelolaan dana klub dan liga yang transparan, lanjut Husain, hanya ada di Liga Primer Indonesia --yang kini diikuti oleh PSM. Maka dari itu hal ini harus dimanfaatkan benar oleh klub-klub sepakbola 'Tanah Air' jika memang ingin maju.
"Kami punya impian mengelola sebuah klub yang profesional, seperti klub sepakbola yang ada di Eropa, klub-klub yang masih pakai dana APBD sebaiknya dimuseumkan saja, kasihan uang rakyat miliaran rupiah terbuang percuma," ujar Husain.
Bagi Husain klub-klub sepakbola yang masih menggunakan APBD adalah bagian dari masa lalu persepakbolaan Indonesia yang carut-marut. Sedangkan klub-klub yang memilih profesional tanpa APBD dan bergabung dalam LPI adalah masa depan yang dinantikan oleh para pecinta sepakbola Indonesia.
Sebelumnya, Ketua Umum PSM Ilham Arif Sirajuddin juga telah memaparkan bahwa dana APBD Makassar sebesar Rp 12 Milyar, dari Rp 19 miliar, yang dibutuhkan setiap musim kompetisi sudah terbuang percuma tanpa prestasi nyata karena buruknya sistem liga.
"Lebih baik dana APBD itu dialihkan untuk pembangunan sarana dan prasarana olahraga di Makassar, di kota ini masih minim atletnya karena prasarananya belum mendukung," pungkas Ilham yang juga Walikota Makassar, Minggu (2/1/2011) lalu.