FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
KOMPAS.com � Mogtada Sadr akhirnya menunjukkan batang hidungnya usai pengasingan diri di Iran tiga tahun lamanya. Sosok Syiah yang dikenal sebagai anti-Amerika ini sebagaimana warta AP dan AFP pada Sabtu (8/1/2011), berpidato di hadapan pendukungnya untuk kali pertama di Najaf, Irak.
Moqtada Sadr mengatakan kepada pengikutnya untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah baru Irak. Bulan lalu, gerakan yang dipimpin Sadr sepakat untuk bergabung dengan pemerintahan baru Irak dan mendapat jatah tujuh menteri dan 39 kursi di parlemen. Dalam pidatonya, Sadr juga menyerukan perlawanan atas pihak-pihak yang menduduki Irak dan menyerukan perlawanan kepada AS. Milisi yang dibentuknya, tentara Mehdi, beberapa kali bentrok dengan AS dan pasukan Irak setelah invasi yang dipimpin AS setelah tahun 2003. "Kita tetap pejuang," kata dia kepada ribuan pengikutnya, dan meminta masyarakat untuk melawan pendudukan dengan sesuatu yang berarti. Kacau Sehari setelah kembali ke negaranya Kamis lalu, Sadr mengunjungi haram al- Imam Ali yaitu makam dan masjid Imam Ali bin Abi Thalib di Najaf yang oleh para penganut Syiah dipandang sebagai tempat suci. Ribuan pendukungnya berkumpul di tempat suci itu, dengan melantunkan pujian lantang dan berebut untuk melihat Sadr secara langsung. Suasana kacau itu membuat Moqtada Sadr kemudian mengeluarkan pernyataan agar pendukungnya lebih disiplin, dan tidak meneriakkan banyak slogan. Sejatinya, karisma Moqtada Sadrbelum tidak hilang di mata kaum Syiah di Irak, meski dirinya absen cukup lama dari publik. Sementara, situasi di Irak telah berubah sejak Sadr memutuskan untuk meninggalkan negara itu setelah perintah penangkapan terhadap dirinya dikeluarkan. Milisi Mehdi dituduh melakukan kekerasan, penyiksaan dan pembunuhan ribuan orang Sunni selama 2006-2007. Pada 2008, milisi Mehdi bentrok dengan militer Irak yang dikomandoi oleh PM Nouri Maliki, sehingga banyak anggota mereka ditahan. Milisi Mehdi kemudian diminta untuk melucuti senjata dan bubar. Walaupun begitu pengikut Sadr berperan penting dalam pembentukan pemerintahan Maliki kedua, dan secara perlahan bergabung dengan pemerintah baru. Dengan adanya rencana penarikan semua pasukan AS dari Irak tahun ini, prioritas utama bagi masyarakat Irak sekarang adalah mendukung pemerintah baru dan mendorong persatuan dan kesejahteraan. sumber:http://internasional.kompas.com/read...erintah.Irak-5 |
![]() |
|
|