Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Travel, Wisata, Liburan > Domestik

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 9th January 2011
theghel's Avatar
theghel theghel is offline
Ceriwis Pro
 
Join Date: Jul 2010
Location: TM#45|PIC#043|
Posts: 2,510
Rep Power: 39
theghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Gurutheghel is Ceriwis Guru
Default Menikmati Hutan Tropis ala Alas Purwo





Quote:
INGIN melihat hutan tropis alami yang merupakan hutan tropis tertua di Pulau Jawa? Alas Purwo tempatnya!

Di kawasan ini, tidak hanya pepohonan rindang yang berumur ratusan tahun dengan hewan-hewan langka yang dapat dijumpai di sepanjang perjalanan Taman Nasional Alas Purwo. Menyusuri jalan yang dikelilingi oleh hutan jati dengan diameter rata-rata 30 cm serta ketinggian antara 10-15 meter. Kunjungan Anda akan disambut suara kicau burung trucak bali, trucak hijau, dan burung kecil lainnya.

Tanaman yang berhasil diidentifikasikan sampai tahun 2002 ada sekitar 580 jenis. Anda akan menikmati indahnya hutan sawo kecik (manilkarakauki) dan bumbu manggong yang dominan. Namun ada juga pohon lain seperti nyamplung (calophyllum inophyllum), ketapang (terminalia cattapa) dan kepuh (stercullia foetida).

Sesekali Anda juga akan menemui beberapa jenis hewan dan burung, di antaranya kijang (muntiachus muncjak), kera berekor panjang, lutung, ayam hutan, burung kangkareng (antracoceros coronatus), rangkong, dan cekakak jawa, abu-abu (macaca fascicularisl), rusa (cervus timorensis), serta ayam hutan (ghalus ghalus), rangkong (buceros undulatus), dan merak (pavomuticus).

Taman Nasional Alas Purwo benar-benar hutan tua, tempat asal dimana cerita-cerita kuno yang ada dari komik dan film silat imu kanuragan tentang orang-orang yang menguatkan kesaktian mereka atau melepaskan diri dari kehidupan duniawi. Kini hutan seluas 43.420 ha itu akan lebih terlindungi dari kerusakan dan tangan-tangan keji pengrusak alam. Terpampang pesan, �Alam itu pasrah kepadamu�, Sebuah pesan mendalam agar Anda yang berkunjung ke sini tidak mencoba merusaknya.

Lokasi Taman Nasional Alas Purwo bisa menjadi salah satu pintu ke Pantai Plengkung berada di ujung timur yang menyempit, memiliki banyak sekali pantai bagus nan sunyi, jauh dari hiruk pikuk turis kota.

Indonesia akan bangga memiliki pantai yang menjadi salah satu tempat berselancar terbaik di dunia ini. Pantai Plengkung atau G-Land dijuluki �The Seven Giant Waves Wonder" oleh peselancar asing karena memiliki tujuh gulungan ombak hingga enam meter.

G-Land atau Pantai Plengkung menawarkan sebuah surga berselancar para surfer professional. Huruf �G� untuk G-Land memiliki tiga konotasi yg berbeda yaitu pertama adalah merujuk pada nama �Grajagan� sebuah pantai dan pelabuhan sebagai tempat berlabuhnya kapal-kapal yang dipakai para turis untuk mencapai Plengkung. Sebutan G-land juga berarti karena Plengkung yang berada di Teluk Grajagan yang menyerupai huruf G.

Kedua untuk �Green� atau kadang �Green Land� karena lokasinya tidak jauh dari hamparan hutan hujan tropis tua yang hijau. Ketiga adalah �G� untuk �Great� sebagai gambaran untuk salah satu ombaknya yang luar biasa. Dari ketiganya yang berbeda arti, tetap semua julukan tersebut ditujukan pada sebuah nama lokal dari pantai bernama Plengkung.

Keunikan ombak di G-Land ini adalah baru pecah setelah satu hingga dua km dari arah timur ke barat dengan ketinggian ombak bisa mencapai empat sampai enam meter dalam interval 5 menit, sehingga para surfer bisa menikmati gulungan ombak atau �barrel� yang lebih lama dan panjang.

Dengan formasi ombak raksasa datang susul menyusul sebanyak tujuh lapis dan bersusun "go to left" membuatnya cocok ditunggangi oleh peselancar kidal. Inilah yg membuat G-Land menjadi idaman dunia surfing internasional dan salah satu pantai yang mempunyai ombak terbaik di dunia.

Selain di Plengkung, hanya di Hawaii, Australia, dan Afrika Selatan saja yang memiliki ombak dasyat seperti itu. Ombak di Plengkung ini nomor dua setelah Hawaii yang memiliki ombak terus menerus sepanjang tahun. Puncak ombak di Plengkung hanya ada di bulan-bulan tertentu antara April hingga Agustus. Oleh karena itu tidaklah mengherankan Plengkung sudah lima kali menjadi ajang surfing internasional.

Bob Laverty dan Bill Boyum adalah orang pertama yang mencoba pantai dan ombak di Pantai Plengkung tahun 1972. Kemudian mereka mendirikan surf camp di sana dan akhirnya dikenal luas oleh peselancar kelas dunia dari berbagai negara.

Tahun 1970-an, seorang peselancar Bali, bernama Bobby Radiasa mengambil alih surf camp tersebut dan mengelolanya hingga saat ini.

sumber

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 06:21 AM.


no new posts