FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
JAKARTA, KOMPAS.com � Hasil survei Pusat Inteligensia Kesehatan Kementerian Kesehatan menyatakan, mayoritas anak Indonesia berpikiran negatif yang dikategorikan sebagai pola pikir tidak sehat.
"Sebanyak 80 persen dari 3.000 responden menggambarkan cara berpikir negatif atau mental block. Ini adalah bentuk kegagalan pertumbuhan otak dari kecil," kata Kepala Subbidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Anak Kemenkes Gunawan Bam seusai temu media di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat kemarin. Pusat Inteligensia Kesehatan melakukan survei terhadap anak sekolah, dari tingkat SD hingga SMA, untuk mengetahui kondisi perkembangan otak anak Indonesia. Kondisi pikiran yang serba negatif itu, ujar Gunawan, sebagai salah satu akibat dari "keracunan otak" akibat ulah orangtuanya. "Kondisi yang tidak kondusif. Orangtua pemarah bisa berpengaruh langsung ke kondisi kesehatan otak anak," katanya. Ia mencontohkan, jika orangtua berbohong atau marah kepada anak, hal itu dapat menyebabkan otak anak menjadi menyusut. Kondisi semacam itu, jika diteruskan, akan mencegah terjadinya pertumbuhan otak normal. "Ini adalah bentuk kegagalan dari kecil. Sama seperti anak tidak matang dalam merasa, meraba, melihat," ujar Gunawan. Namun, ia mengatakan, hal itu bukannya tidak dapat diperbaiki. Beberapa perbaikan sensomotorik dapat dilakukan untuk kembali meningkatkan kesehatan dan perkembangan otak. Kemenkes juga akan melakukan brain assessment kepada pegawai pemerintahan bekerja sama dengan Kementerian Aparatur Negara. "Mudah-mudahan tahun ini akan kita mulai. Paling tidak akan kita awali tahun ini," kata Kepala Pusat Inteligensia Kesehatan Kemenkes dr Kemas M Akib Aman, SpR, MARS. Tiga instrumen yang diamati dalam brain assessment itu adalah neuro-behaviour, psikologi dan psikiatri. Metode yang dikembangkan Pusat Inteligensia Kesehatan ini telah divalidasi pada sejumlah responden di sembilan provinsi, yaitu Sumatera Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Maluku, dan Nusa Tenggara Barat. http://health.kompas.com/index.php/r...iran.Negatif-8 |
#2
|
||||
|
||||
![]()
bneran tuh
![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
buset ini HT..
tapi kok sepi banget....wkwkkw |
#4
|
|||
|
|||
![]()
jadi harusnya gimana biar anak ga berpikiran negatif? treatment spt apa yg hrus dikasih? pendidikan yg bgmn yg hrus diberikan? infonya nanggung deh
![]() |
#5
|
||||
|
||||
![]()
bener juga tuh ndan
|
#6
|
||||
|
||||
![]()
nais inpo om ndan
kebanyakan nonton sinetron kali yak ![]() ![]() ![]() |
#7
|
|||
|
|||
![]() ![]() ![]() |
#8
|
||||
|
||||
![]()
trus sapa yang harus di salahin kalo kya gitu caranya..??
|
#9
|
||||
|
||||
![]()
betul tu ndan, karena para ibu sering bengong nonton sinetron, nasib anak mereka terlantarkan,,
|
#10
|
||||
|
||||
![]()
Berpikiran negatif begimana maksudnya??? Hmmm.. apakah nonton bokep itu negatip... foto syur itu juga negatip???
![]() |
![]() |
|
|