FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Kondisi Barang : Baru
Harga : Lokasi Seller : Daerah Istimewa Yogyakarta Description : Agan2, Permisi, saya membantu kawan yang menjual novel berjudul Artema. Di bawah ini keterangan mengenai novel itu. Semoga berkenan ![]() http://grelove.com/?p=149 Judul: Artema Penulis: Qusthan Abqary Tebal: 94 halaman Harga: Rp. 25.000,- + ongkos kirim dari Yogyakarta ke tempat agan Pemesanan: 085228463184 atau 081804380445 (Anggun Gunawan) Sinopsis: �Seorang anak perempuan kecil, Artema, secara polos dan lugu menanyakan satu pertanyaan yang menyeret ingatan ayah kembali ke masa kecilnya, yaitu ketika ayah bertanya hal yang sama kepada kakek. Gambaran historis mengenai bahasa tiga agama samawi merupakan saripati dari diskusi antara ayah, kakek, dan dilanjutkan dengan Artema. Pertanyaan sederhana yang mendua. Di satu sisi, pertanyaan tersebut dapat meyakinkan umat agama tertentu untuk semakin meyakini dan memelajari agama, kepercayaan, dan sistem kehidupannya. Di sisi lain, pertanyaan itu tak dapat diajukan kepada umat agama samawi lainnya, entah demi kerukunan, entah demi toleransi. Seiring dengan perjalanan waktu, Artema pun tumbuh menjadi remaja yang menghasrati berbagai tanya yang tak biasa. Akal pikirannya menembus rerata remaja putri sezaman. Boleh jadi, hal itu berkaitan dengan asal-usul ibunya. Ilmenau, kota kecil di dekat Erfurt yang menjadi ibukota negara federal Th�ringen, merupakan bekas wilayah dari Jerman Timur. Kota ini menyimpan sejarah yang tak kurang fenomenal. Pada musim panas 1923, berlangsung Erste Marxistische Arbeitswoche di Jerman yang didanai oleh Felix J. Weil, seorang Yahudi-Jerman yang mewarisi banyak harta dari kedua orangtuanya. Tercatat beberapa nama seperti George Luk�cs, Karl Korsch, Richard Sorge, Karl August Wittgofel, hingga Friedrich Polloch hadir di dalam pertemuan itu. Di kota kecil itulah ayah dan ibunya bertemu. �Bagi mereka yang pernah lahir dan besar di dua kebudayaan yang berbeda, tentunya orangtua harus memberikan alasan yang lebih meyakinkan sekedar janji surgawi,� demikian ujar Hasan Batuah, ayah Artema, ketika berusaha menunda untuk menjawab salah satu pertanyaan Artema yang beranjak remaja. Penggalan dialog di antara ayah dan anak dalam novel sederhana ini boleh jadi membantu keluarga yang berusaha untuk menembus klise yang mengendap dalam nalar publik.� |
![]() |
|
|