Login to Website

Login dengan Facebook

 

Post Reply
Thread Tools
  #1  
Old 23rd February 2011
zedleppelin's Avatar
zedleppelin
Moderator
 
Join Date: Oct 2010
Location: Reg. DKI Jakart
Posts: 1,927
Rep Power: 61
zedleppelin has disabled reputation
Default [Budaya] Punakawan


Quote:
 
Dalam Epik Mahabarata yang diadaptasikan dalam seni wayang di Indonesia terutama Jawa, Sunda dan Bali terdapat tokoh khusus yang dinamakan Punakawan.

Para tokoh dalam kelompok Punakawan ini memiliki karakter yang menarik karena mewakili simbol kerendah-hatian dan penebar hikmah.

Bahkan kebanyakan penonton pertunjukan wayang (apalagi jika all-night show) lebih menantikan tampilnya tokoh-tokoh tersebut daripada para tokoh utamanya seperti Pandawa.

Saya sendiri dari kecil menggemari tokoh Punakawan karena secara karakteristik sebenarnya mereka mewakili profil umum manusia.

Mereka adalah tokoh multi-peran yang dapat menjadi penasihat para penguasa/ksatria bahkan dewa, penghibur, kritikus hingga menjadi penyampai kebenaran dan kebajikan.

Dari mereka kita dapat banyak mengambil hikmah bahkan dengan tanpa terasa sebenarnya menertawakan diri sendiri.

Karakter Punakawan ini memang tidak ada dalam versi asli mitologi Hindu epik Mahabarata dari India. Punakawan adalah modifikasi atas sistem penyebaran ajaran-ajaran Islam oleh Sunan Kalijogo dalam sejarah penyebarannya di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Walaupun sebenarnya pendapat ini pun masih diperdebatkan oleh banyak pihak.

Jika melihat ke biografi karakter-karakter Punakawan, mereka asalnya adalah orang-orang yang menjalani metamorfosis (perubahan karakter yang berangsur-angsur) hingga menjadi sosok yang sederhana namun memiliki kedalaman ilmu yang luar biasa.



Quote:
 

Budaya ini milik bangsa Indonesia
Kalau bukan kita, siapa lagi yg akan
melestarikannya.





Last edited by zedleppelin; 23rd February 2011 at 11:50 AM.
  #2  
Old 23rd February 2011
zedleppelin's Avatar
zedleppelin
Moderator
 
Join Date: Oct 2010
Location: Reg. DKI Jakart
Posts: 1,927
Rep Power: 61
zedleppelin has disabled reputation
Default

Reserved for Index
  #3  
Old 23rd February 2011
zedleppelin's Avatar
zedleppelin
Moderator
 
Join Date: Oct 2010
Location: Reg. DKI Jakart
Posts: 1,927
Rep Power: 61
zedleppelin has disabled reputation
Default

Dalam cerita pewayangan Jawa, punakawan tersebut dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing memiliki peranan yang sama sebagai penasehat spiritual dan politik, namun masing-masing mengasuh tokoh yang karakternya saling kontradiksi.

Quote:
 
Spoiler for Kelompok Ki Lurah Semar:

Quote:
 

Kelompok Ki Lurah Semar Badranaya

Kelompok ini terdiri Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Mereka menggambarkan kelompok punakawan yang jujur, sederhana, tulus, berbuat sesuatu tanpa pamrih, tetapi memiliki pengetahuan yang sangat luas, cerdik, dan mata batinnya sangat tajam. Ki Lurah Semar, khususnya, memiliki hati yang “nyegoro” atau seluas samudra serta kewaskitaan dan kapramanan-nya sedalam samudra. Hanya satria sejati yang akan menjadi asuhan Ki Lurah Semar. Semar hakekatnya sebagai manusia setengah dewa, yang bertugas mengemban/momong para kesatria sejati.


Ki Lurah Semar disebut pula Begawan Ismaya atau Hyang Ismaya, karena eksistensinya yang teramat misterius sebagai putra Sang Hyang Tunggal umpama dewa mangejawantah. Sedangkan julukan Ismaya artinya tidak wujud secara wadag/fisik, tetapi yang ada dalam keadaan samar/semar.



Dalam uthak-athik-gathuk secara Jawa, Ki Semar dapat diartikan guru sejati (sukma sejati), yang ada dalam jati diri kita. Guru sejati merupakan hakekat Zat tertinggi yang terdapat dalam badan kita. Maka bukanlah hal yang muskil bila hakekat guru sejati yang disimbolkan dalam wujud Ki Lurah Semar, memiliki kemampuan sabda pendita ratu, ludahnya adalah ludah api (idu geni). Apa yang diucap guru sejati menjadi sangat bertuah, karena ucapannya adalah kehendak Tuhan. Para kesatria yang diasuh oleh Ki Lurah Semar sangat beruntung karena negaranya akan menjadi adil makmur, gamah ripah, murah sandang pangan, tenteram, selalu terhindar dari musibah.


Tugas punakawan dimulai sejak kepemimpinan Prabu Herjuna Sasrabahu di negeri Maespati, Prabu Ramawijaya di negeri Pancawati, Raden Sakutrem satria Plasajenar, Raden Arjuna Wiwaha satria dari Madukara, Raden Abimanyu satria dari Plangkawati, dan Prabu Parikesit di negeri Ngastina. Ki Lurah Semar selalu dituakan dan dipanggil sebagai kakang, karena dituakan dalam arti kiasan yakni ilmu spiritualnya sangat tinggi, sakti mandraguna, berpengalaman luas dalam menghadapi pahit getirnya kehidupan. Bahkan para Dewa pun memanggilnya dengan sebutan “kakang”.


Quote:
 
TUGAS PUNAKAWAN :


1. Menemani (mengabdi) para bendhara (bos) nya yang memiliki karakter luhur budi pekertinya. Tugas punakawan adalah sebagai “pembantu” atau abdi sekaligus “pembimbing”. Tugasnya berlangsung dari masa ke masa.
2. Dalam cerita pewayangan, kelompok ini lebih sebagai penasehat spiritual, pamomong, kadang berperan pula sebagai teman bercengkerama, penghibur di kala susah.
3. Dalam percengkeramaannya yang bergaya guyon parikena atau saran, usulan dan kritikan melalui cara-cara yang halus, dikemas dalam bentuk kejenakaan kata dan kalimat. Namun di dalamnya selalu terkandung makna yang tersirat berbagai saran dan usulan, dan sebagai pepeling akan sikap selalu eling dan waspadha yang harus dijalankan secara teguh oleh bendharanya yang jumeneng sebagai kesatria besar.
4. Pada kesempatan tertentu punakawan dapat berperan sebagai penghibur selagi sang bendhara mengalami kesedihan.
5. Pada intinya, Ki Lurah Semar dkk bertugas untuk mengajak para kesatria asuhannya untuk selalu melakukan kebaikan atau kareping rahsa (nafsu al mutmainah). Dalam terminologi Islam barangkali sepadan dengan istilah amr ma’ruf.


Adapun watak kesatria adalah: halus, luhur budi pekerti, sabar, tulus, gemar menolong, siaga dan waspada, serta bijaksana.

Spoiler for Kelompok Ki Lurah Togog:

Quote:
 

Kelompok Ki Lurah Togog

Kelompok ini terdiri tiga personil yakni: Ki Lurah Togog (Sarawita) dan Mbilung. Punakawan ini bertugas menemani bendhara-nya yang berkarakter dur angkara yakni para Ratu Sabrang. Sebut saja misalnya Prabu Baladewa di negeri Mandura, Prabu Basukarna di negeri Ngawangga, Prabu Dasamuka (Rahwana) di negeri Ngalengka, Prabu Niwatakawaca di negeri Iman-Imantaka dan beberapa kesatria dari negara Sabrangan yang berujud (berkarakter) raksasa; pemarah, bodoh, namun setia dalam prinsip. Lurah Togog disebut pula Lurah Tejamantri. Ki Togog dkk secara garis besar bertugas mencegah asuhannya yang dur angkara, untuk selalu eling dan waspadha, meninggalkan segala sifat buruk, dan semua nafsu negatif.

Quote:
 
TUGAS KELOMPOK KI LURAH TOGOG :

1. Mereka bersuara lantang untuk selalu memberikan koreksi, kritikan dan saran secara kontinyu kepada bendhara-nya.
2. Memberikan pepeling kepada bendhara-nya agar selalu eling dan waspadha jangan menuruti kehendak nafsu jasadnya (rahsaning karep).
Gambaran tersebut sesungguhnya memproyeksikan pula karakter dalam diri manusia (jagad alit). Sebagaimana digambarkan bahwa kedua kesatria di atas memiliki karakter yang berbeda dan saling kontradiktori. Maknanya, dalam jagad kecil (jati diri manusia) terdapat dua sifat yang melekat, yakni di satu sisi sifat-sifat kebaikan yang memancar dari dalam cahyo sejati (nurulah) merasuk ke dalam sukma sejati (ruhulah).


Dan di sisi lain terdapat sifat-sifat buruk yang berada di dalam jasad atau ragawi. Kesatria yang berkarakter baik diwakili oleh kelompok Pendawa Lima beserta para leluhurnya. Sedangkan kesatria yang berkarakter buruk diwakili oleh kelompok Kurawa 100. walaupun keduanya masing-masing sudah memiliki penasehat punakawan, namun tetap saja terjadi peperangan di antara dua kelompok kesatria tersebut. Hal itu menggambarkan betapa berat pergolakan yang terjadi dalam jagad alit manusia, antara nafsu negatif dengan nafsu positif. Sehingga dalam cerita pewayangan digambarkan dengan perang Brontoyudho antara kesatria momongan Ki Lurah Semar dengan kesatria momongan Ki Togog. Antara Pendawa melawan Kurawa 100. Antara nafsu positif melawan nafsu negatif. Medan perang dilakukan di tengah Padhang Kurusetra, yang tidak lain menggambarkan hati manusia.
..........

Last edited by zedleppelin; 23rd February 2011 at 11:55 AM.
  #4  
Old 24th February 2011
ronggo's Avatar
ronggo
Member Aktif
 
Join Date: Jan 2011
Posts: 295
Rep Power: 15
ronggo mempunyai hidup yang Normal
Default

yang lucu si bagong
  #5  
Old 26th February 2011
NogoSosro34's Avatar
NogoSosro34
Newbie
 
Join Date: Feb 2011
Location: DI ALAM GHAIB
Posts: 9
Rep Power: 0
NogoSosro34 mempunyai hidup yang Normal
Default

wow tokoh2 punokawan adalah idola saya mangstabbb ndan
  #6  
Old 5th November 2011
dhandy's Avatar
dhandy
Newbie
 
Join Date: Nov 2011
Posts: 34
Rep Power: 0
dhandy mempunyai hidup yang Normal
Default

wahhhhhhhh
  #7  
Old 7th November 2011
faros
Member
 
Join Date: Nov 2010
Posts: 61
Rep Power: 0
faros mempunyai hidup yang Normal
Default

harus kita pelajari sebuah sejarah karena sangat penting, ingat kemunduran suatu bangsa adalah bangsa yang meninggal kan sejarah.
Sponsored Links
Space available
Post Reply

« Previous Thread | Next Thread »



Switch to Mobile Mode

no new posts