
12th January 2011
|
 |
Ceriwis Lover
|
|
Join Date: Dec 2010
Location: TM#77
Posts: 1,503
Rep Power: 264
|
|
Lahar Dingin Merapi, Jalan Yogya-Klaten Terancam Putus
Warga Sirahan, Salam, Magelang, menyelamatkan barang melalui aliran Kali Putih yang dipenuhi material Merapi. TEMPO/Arif Wibowo
Quote:
TEMPO Interaktif, Sleman - Lahar dingin Gunung Merapi yang berada di sisi timur bakal mengancam putusnya jalan utama Yogyakarta-Klaten. Ini karena 40 persen material vulkanik berada di Kali Gendol dan Kali Opak yang melintasi jalan utama tersebut, di sisi barat Candi Prambanan. Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta pun menyiapkan jalur alternatif akses ke dua daerah tersebut.
"Yang sudah terjadi, lahar dingin memutus jalan utama Magelang-Yogyakarta karena hujan lebat di sisi barat gunung, sedangkan material vulkanik banyak yang di sisi timur, ini mengancam jalan utama Yogya-Klaten," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DIY, Tjipto Haribowo di Sleman, Rabu 12 Januari 2011.
Informasi yang ia peroleh, endapan material Merapi di Kali Opak dan Gendol dan bertemu di dusun Krebet, Bimomartani, Ngemplak, Sleman yang selanjutnya hanya dinamai Kali Opak, dikhawatirkan menutup jembatan yang melintasi sungai tersebut. Sebenarnya, kata dia ancaman lahar dingin di sisi timur ini lebih besar daripada yang telah melanda sisi barat gunung yang telah memutus jalur utama Yogya-Magelang.
Ancaman itu, kata dia berdasarkan pada robohnya enam jembatan yang berada di atas Kali Opak akibat terjangan lahar dingin Merapi. Sedangkan material vulkanik masih sangat banyak di hulu kedua sungai yang menjadi satu itu.
Sementara jika jalan Yogya-Klaten tertutup, Dinas Perhubungan DIY dan Klaten tengah mencari skanario jalan alternatif. Kendaraan dari Klaten akan dibelokkan ke Piyungan, Bantul. "Kami sedang menyusun jalur-jalur alternatif, supaya kalau terjadi banjir lahar dingin dan menutup jalur kali sudah siap," kata dia.
Dalam pengalihan jalur Yogya-Magelang ini, kendaraan roda dua dan empat akan melewati Tempel-Kulonprogo-Magelang. Sedangkan bus dan truk besar melalui Purworejo atau Klaten-Boyolali-Salatiga-Semarang. "Kami memasang tanda-tanda lalu lintas jalan alternatif," kata Tjipto.
Selanjutnya, Dinas Perhubungan Yogyakarta, Magelang, Purworejo dan Klaten akan membuat peta bersama, yang akan disebarkan ke masyarakat sebagai pedoman jalur alternatif.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupayten Sleman, Agus Soesilo Endiarto menyatakan, pihaknya telah menyiapkan tanda-tanda lalu lintas yang akan dipasang sebagai tanda petunjuk arah kendaraan. "Tanda-tanda arah untuk jalur alternatif kami siapkan untuk mempermudah perjalanan," kata dia.
|
|