FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
JEMBER - Pencalonan MZA Djalal untuk mempertahankan jabatan periode kedua sebagai Bupati Jember melalui Pemilukada 2010, kembali terusik. Menyusul isu penodaan agama terkait statemennya sendiri, kini giliran disoal lewat tulisan ajudannya melalui status jejaring sosial facebook.
Adalah Jeane Regar, ajudan MZA Djalal yang lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), dilaporkan LSM pemantau pemilukada Misi Persada dan Barindo ke Panwaskab setempat karena menuliskan status bernada kampanye. Padahal, selain berstatus PNS pemilukada sendiri belum memasuki tahapan kampanye. Anggota Panwaskab Jember M Syaifudin mengatakan, membernarkan pihaknya telah menerima pengaduan dari dua LSM itu. �Kami akan menelusuri kasus ini, apakah mengandung unsur kampanye atau tidak, yang jelas harus dilihat substansi dan indikasi pelanggarannya dulu,� katanya, Selasa (18/5/2010). Ketua Misi Persada Abdul Kadar menuding, ajudan bupati itu telah berbuat tidak netral dengan menyebarkan ajakan kepada khalayak untuk memilih cabup-cawabup incumbent, MZA Djalal - Kusen Andalas. Dalam statusnya awal Mei lalu, Jenae Regar menulis pada status facbooknya: �Jika tak ingin jadi tukang sapu, dukung nomor 4″. Seperti diketahui pasangan nomor 4 yang dimaksud adalah pasangan atasannya MZA Djalal - Kusen Andalas, yang saat ini masih duduk sebagai Bupati danWakil Bupati Jember. Dalam bukti fotocopy yang dibawa ke Panwaskab, Jenae Regar juga mengupload gambar foto MZA Djalal-Kusen Andalas dalam tampilan facebooknya. Jenae Regar juga menulis dalam statusnya; �Barat gunung timur juga gunung, tengah-tengah ada jalannya aspal. Daripada bingung, pikir-pikir bingung, pilih Bapak Muhammad Zaenal Abidin Djalal. Jangan lupa no. 4″. Koordinator LSM Barindo H Soepandi mengungkapkan, ulah Jenae Regar itu sebenarnya telah diperingatkan oleh beberapa teman facebooknya. �Salah seorang teman di akunnya bernama Dewi Fitrah mengomentari status itu dengan menulis Jare PNS netral hayoo !!!. Namun peringatan ini malah dijawab; Itu kan teorinya..,� beber Soepandi. Teman Regar lain Muriyanto Naufal juga berkomentar; �PNS gak boleh ikut kampanye, bro?� Namun lagi-lagi seolah Regar meremehkan status PNSnya dengan menimpali �hehehehe dah kepalang tanggung. LANJUTKAN!!!�. �Kami mendesak agar Panwasda menindaklanjuti laporan kami berdasarkan UU Pemerintahan Daerah serta UU Kepegawaian. Kasus ini juga harus ditindaklanjuti oleh Badan Kepegawaian Daerah dan Inspektur Kabupaten,� tandas Soepandi. Regar sendiri saat dikonfismasi www.zonaberita.com via ponselnya, malah merejek sambungan. Pasca-pengaduan LSM Misi Persada dan Barindo ke Panwaskab itu, rupanya membuat Jenae Regar merasa perlu menghilangkan jejak. Akun facebooknya lagsung berganti nama, dari Jenae Regar menjadi Sandal Kejepit. Profil facebook itu juga bersih dari status-status yang dipersoalkan ke KPU. Hanya saja di wall masih ada tulisan dari temannya yang tersisah, �mmm..dibilangin gak percaya�gak boleh nulis kayak githu kok di FB�.^_^:� EMBER Code:
http://klikp21.com/nusantaranews/9272-kalau-gak-mau-jadi-tukang-sapu-pilih-no-4 |
![]() |
|
|