Gerakan Non Blok (GNB) mengecam tindakan Israel yang mengusir lima menteri luar negeri termasuk menteri Marty Natalegawa yang sedianya akan menghadiri pertemuan di Ramallah Palestina. Israel dinilai tak berhak melakukan tindakan itu.
"Israel, sebagai Otoritas Pendudukan (Occupying Power) menggunakan alasan yang lemah, bahwa beberapa negara anggota Komite tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, sekalipun kunjungan tersebut adalah ke wilayah Ramallah, di Palestina dan bukan ke Israel," demikian bunyi keputusan Komite GNB untuk Palestina seperti dituturkan Jubir Kemenlu Michael Tene, Senin (6/8/2012).
Komite juga mengutuk dengan keras tindakan semena-mena Israel ini yang merupakan pelanggaran terhadap prinsip hukum internasional dan kewajibannya sebagai Occupying Power.
"Tindakan Israel ini telah membuktikan sekali lagi kepada GNB dan masyarakat internasional akan nasib bangsa Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan di tanah mereka yang telah diduduki sejak Juni 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai ibukotanya," lanjut Tene.
Komite juga menyesalkan dengan sangat mendalam kenyataan bahwa GNB tidak dapat menunjukkan solidaritas kepada bangsa Palestina melalui penyelenggaraan pertemuan GNB di Ramallah. Akan tetapi tindakan Israel hanya akan memperkuat tekad GNB untuk membantu rakyat Palestina memperoleh harga dirinya dan hak mendirikan negara.
"Komite meminta Biro Koordinasi GNB di New York untuk mempertimbangkan kejadian serius ini dan mengambil langkah yang tepat," papar Tene.