Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 18th January 2011
CloneTrooper132's Avatar
CloneTrooper132 CloneTrooper132 is offline
Member Aktif
 
Join Date: Dec 2010
Posts: 231
Rep Power: 0
CloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis Guru
Default Penderita Hipertensi Harus Disiplin


Hipertensi alias darah tinggi termasuk penyakit yang ditakuti. Penuh risiko. Bisa memicu gangguan kardiovaskular hingga 3-4 kali lipat. Juga stroke, bahkan kematian. Penderitanya harus disiplin minum obat.

Berdasarkan Data Lancet, jumlah penderita hipertensi di seluruh dunia terus meningkat. Di India, misalnya, mencapai 60,4 juta orang pada 2002 dan diperkirakan 107,3 juta orang pada 2025. Di China, 98,5 juta orang dan bakal jadi 151,7 juta orang pada 2025.
Di bagian lain di Asia, tercatat 38,4 juta penderita hipertensi pada 2000 dan diprediksi jadi 67,4 juta orang pada 2025. Di Indonesia, mencapai 17-21% dari populasi penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi.
Manusia bisa dihinggapi hipertensi tanpa merasakan gangguan atau gejalanya. Menurut Badan Kesehatan Dunia, dari 50% penderita hipertensi yang terdeteksi, hanya 25% yang mendapat pengobatan dan hanya 12,5% bisa diobati dengan baik.

Tercatat 90% atau lebih penderita hipertensi tidak diketahui penyebabnya sehingga hipertensi termasuk penyakit primer. Sisanya, 10% atau kurang, adalah penderita hipertensi yang disebabkan penyakit lain seperti ginjal dan beberapa gangguan kelenjar endokrin tubuh. Keadaan ini disebut hipertensi sekunder.

"Menurut Joint National Committee on Hypertension (JNC0), normalnya tekanan darah sistolik kurang dari 120 mm Hg dan diastolik kurang dari 80 mm Hg," kata ahli jantung dr A Sari S Mumpuni SpJP dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Tercatat 80% kasus hipertensi terkait dengan faktor risiko tambahan penyakit arteri koroner seperti dislipidaemia, resistensi insulin, intoleransi glukosa, dan obesitas.
Seringkali penyakit tekanan darah tinggi ini disebut sebagai silent killer karena muncul tiba-tiba tanpa gejala. Penyakit ini harus diterapi dengan baik mengingat tingginya tingkat kematian akibat komplikasi.
Penderita hipertensi mungkin merasakan gejala yang tidak berarti seperti sakit kepala, mengantuk, keletihan, sulit tidur, gemetaran, mimisan, atau penglihatan yang kabur.
Peningkatan tekanan darah berkepanjangan akan merusak pembuluh darah di sebagian besar tubuh. Ketika gejala spesifik muncul, akan berhubungan dengan kerusakan vaskuler pada organ yang mendapatkan aliran darah dari pembuluh darah. Komplikasi hipertensi yang tak terkontrol akan merusak organ.

Menurut Sekretaris Jenderal Depkes Sjafii Ahmad, tekanan darah tinggi bisa dicegah jika faktor risikonya dikendalikan dengan mendorong kemandirian rakyat untuk hidup sehat.
"Deteksi dini bagi mereka yang belum teridentifikasi dan kepatuhan minum obat bagi yang sudah terkena hipertensi adalah kunci pengendalian hipertensi," kata Sjafii.

Dr Suharjono SpPD-KGH, Kger, staf divisi Nefrologi-Hipertensi Departemen IPD FKUI-RSCM, mengungkapkan hal yang sama. Kepatuhan minum obat, menurutnya, sangat penting. Sebab, menurunnya tekanan darah akibat obat ibarat efek per. Jika tidak diminum, tekanan akan kembali naik.

"Hipertensi adalah penyakti kronis yang pengobatannya seumur hidup," tandas Suharjono. Ia mengakui, banyak pasien berhenti meminum obat ketika mereka tidak lagi merasakan gejala hipertensi. Juga karena mereka mengkhawatirkan efek samping akibat pemakaian obat kimia terus menerus.

Karena itu, Suharjono menekankan pentingnya komunikasi antara dokter dan pasien. Dan, ia meyakinkan penderita hipertensi untuk tidak mengkhawatirkan efek samping obat-obatan.
Saat ini, obat dibuat berdasarkan lifestyle modification. Artinya, pengobatan hipetensi disesuaiakan dengan faktor penyebabnya. Misalnya, jika karena obesitas, dokter akan menyarankan untuk mengatasi obesitasnya lebih dulu.

Quote:
Posted via Mobile Device

Reply With Quote
  #2  
Old 18th January 2011
CloneTrooper132's Avatar
CloneTrooper132 CloneTrooper132 is offline
Member Aktif
 
Join Date: Dec 2010
Posts: 231
Rep Power: 0
CloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis GuruCloneTrooper132 is Ceriwis Guru
Default


Bermanfaat? gunakan sebagai bentuk apresiasi.
Thread sampah? skip aja ndan...tidak perlu memberikan komen di thread sampah.
Repost/Salkam? silahkan dimoderasi


mohon partisipasinya untuk menambahkan tag
Posted via Mobile Device
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:55 PM.


no new posts