
20th January 2011
|
 |
Member Aktif
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: xxxxxxxxxxxxxx
Posts: 136
Rep Power: 0
|
|
Palestina Kibarkan Bendera di Washington
TEMPO Interaktif, Washington - Melalui misi diplomatik Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Palestina kemarin mengibarkan benderanya untuk pertama kali di Washington, Amerika Serikat. Dalam sebuah upacara singkat, kepala utusan khusus Palestina untuk Amerika, Maen Areikat, mengibarkan bendera berwarna merah, hijau, putih, dan hitam di luar kantor delegasi Umum PLO. Areikat mengatakan berharap langkah simbolis ini akan membantu Palestina memenangi dukungan untuk meraih kemerdekaan dengan maupun tanpa perdamaian dengan Israel.
"Kami bangga melihat bendera itu," kata Areikat. "Bendera ini merupakan simbol perjuangan rakyat Palestina untuk menentukan sendiri nasibnya. Kami berharap ini akan membantu upaya internasional untuk memberikan pengakuan bagi negara Palestina."
Kendati mengakui pengibaran bendera ini tidak memberi efek praktis dalam kebijakan Amerika Serikat, Areikat menganggapnya sebagai langkah penting dan signifikan, terutama dalam mencari pengakuan dari Amerika dan negara lainnya. Dia mengatakan berharap pemerintahan Presiden Amerika Barack Obama akan tergerak mengakui Palestina sebagai sebuah negara yang merdeka.
Sebelum mengibarkan bendera, kantor PLO telah mengantongi izin dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sejak Agustus tahun lalu. Tepatnya saat misi diperbarui dari sebuah kantor perwakilan menjadi delegasi umum.
Di tengah sukacita warga Palestina menyambut pengibaran bendera mereka, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dan empat anggota parlemen lainnya membentuk faksi politik baru. Kemarin faksi politik itu menerima empat portfolio kementerian dalam kabinet Israel setelah negosiasi semalaman dengan Perdana Menteri Israel yang berasal dari Partai Likud, Benjamin Netanyahu.
Perkembangan datang sehari setelah Barak mundur dari Partai Buruh bersama empat anggota partai lainnya yang duduk di parlemen Israel, Knesset. Empat anggota parlemen yang mundur tersebut adalah Menteri Pertanian Shalom Simchon, Wakil Menteri Pertahanan Matan Vilnai, Wakil Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Perburuhan Orit Noked, serta anggota parlemen Einat Wilf.
Kendati bukan lagi anggota Partai Buruh, yang merupakan anggota koalisi partai berkuasa, dengan kesepakatan baru yang dicapai dengan Partai Likud, Barak berhasil mempertahankan jabatan kementeriannya. Begitu juga Shalom Simhon, yang menerima jabatan sebagai menteri perdagangan dan perindustrian.
|