FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
TUBAN, KOMPAS.com � Muhammad Nur Hasan (39), seorang dukun pijat warga Desa Temandang, Kecamatan Merak Urak, Kabupaten Tuban, dihajar massa. Dia memerkosa Paramita (14)�bukan nama sebenarnya�siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah yang merupakan warga Desa Punggulrejo Kecamatan Rengel.
Hasan berhasil memperdaya Paramita dengan alasan ingin membuang sial. Perbuatan Hasan diketahui keluarga Paramita yang kemudian memanggil warga sekitar. Mereka lalu beramai-ramai menghajar Hasan. Akibatnya, Hasan menderita luka lebam dan memar di wajah, dada, kepala, tangan, dan kakinya. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Tuban Inspektur Satu Budi Santoso, Selasa (25/5/2010), menyatakan bahwa tersangka dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Paramita mendapatkan visum et repertum di RSUD Koesma, Tuban. Budi menjelaskan, Hasan awalnya mendatangi rumah keluarga Paramita karena Hasan pernah mengobati ibu Paramita meskipun akhirnya meninggal. Saat Hasan datang, Paramita sedang sendirian di rumah sehingga Hasan leluasa memperdaya Paramita. Hasan meminta disiapkan air putih untuk membuang sial Paramita. Pria beranak satu itu pun membacakan mantra di hadapan Paramita agar meyakinkan. Setelah itu, Hasan meminta Paramita masuk ke kamar dan melepas seluruh pakaiannya. Paramita diminta hanya mengenakan sarung ketika menemui Hasan. Hasan pun membacakan mantra lagi di atas gelas berisi air putih lalu dipercikkan ke kepala Paramita. Air putih yang tersisa harus diminum oleh Paramita. Setelah Paramita meminum air yang dijampi-jampi, Hasan mengajak masuk ke kamar untuk melakukan ritual membuang sial dan mengeluarkan darah putih. Di dalam kamar, Hasan malah melepas seluruh pakaiannya dan meminta Paramita berbaring. Kemudian, Hasan meraba-raba tubuh korban sambil terus membacakan mantra. Hasan juga memasukkan jarinya ke kemaluan Paramita dengan alasan mengeluarkan darah putih. Darah putih yang keluar akan diberi mantra agar Paramita tidak menderita kesialan. Hasan kemudian memaksa Paramita berhubungan layaknya suami-istri. Setelah melampiaskan nafsunya, Hasan membersihkan sperma dengan kain sarung yang dikenakan korban. Sperma yang keluar itu dikatakan sebagai darah putih Paramita yang harus dibuang agar terhindar dari kesialan. Saat Hasan hendak mengenakan pakaian, keluarga Paramita datang dan mengetahui aksi cabul pelaku. Akhirnya keluarga korban memanggil warga sekitar dan menghajar Hasan hingga babak belur. Polisi datang mengamankan Nur Hasan yang kini ditahan di Polres Tuban. Hasan beralasan kepada polisi bahwa hubungan intim itu dilakukan atas dasar suka sama suka. Sumber : http://m.kompas.com/news/read/data/2010.05.25.17314119 ------------------------------------------------------------------- ![]() Untung nasibnya lagi bagus, ga sampe dibakar Massa... ![]() Ga nolak klo diberi ![]() ![]() ![]() ![]() |
#2
|
|||
|
|||
![]()
weleh ,dukun cabul ,cekcek pedopil y?
|
#3
|
|||
|
|||
![]()
Dimana hati nurani ini ada lg?
:blink::blink::blink: |
#4
|
||||
|
||||
![]()
waduh udah sial,,sialan tuh org,,,
|
#5
|
||||
|
||||
![]()
asem nih dukun cabul....mau enak kok gratis pak de????
![]() |
#6
|
||||
|
||||
![]()
dukun sialan gag tau diri!!!!!!
biar masuk neraka paling dalem tuw orang!!!! ngancurin masa depan anak aja!!! |
#7
|
||||
|
||||
![]()
waakakka..
dah biasa kok ini.. moral jeblok.. ![]() |
![]() |
|
|