Kengototan parpol guram untuk mengikuti verifikasi untuk Pemilu 2014 disinyalir hanya untuk pencitraan di mata konstituen.
"Motif mereka bukan untuk membangun institusionalisasi politik, namun hanya mempertahankan kekuasaan di tingkat lokal. Jika ikut, masyarakat daerah mengira mereka tetap eksis," kata Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraeni di Jakarta, Senin (10/9).
Ia menjelaskan, motif parpol terlihat ketika mereka tidak berusaha membangun infrastruktur politik pasca-Pemilu 2009. Publik pun tidak pernah mengetahui keberadaan mereka selama ini. "Tahu-tahu mereka muncul saat pendaftaran verifikasi parpol dan berharap berkah bisa lolos," ujarnya.
Karena itu, Titi berharap, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa tegas mengawasi parpol-parpol seperti ini. Apalagi UU pemilu sudah membuat persyaratan yang cukup berat bagi parpol untuk bisa eksis sebagai lembaga politik modern. "Sebab kalau lolos dipastikan mereka akan menjadikan sebagai alat dagang politik," ujarnya.
mediaindonesia.com
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌