TUKANG BATU
Kisah ini tentang seorang tukang batu yang tidak pernah menginjak kota. Suatu hari si tukang batu diajak seorang pedagang pergi ke kota. Di kota dia melihat betapa indahnya sebuah kota. Banyak gedung megah dan mobil-mobil mewah. Lalu dia berkhayal betapa enaknya hidup sebagai seorang kaya yang memiliki rumah dan mobil mewah. Tiba-tiba dia mendengar bisikan bahwa khayalannya itu bisa langsung terwujud segera setelah dia memejamkan mata sekejap. Ternyata mimpinya itu benar-benar menjadi kenyataan. Betapa gembiranya si tukang batu.
Tak puas dengan hanya menjadi orang kaya, dia pun punya keinginan lain untuk menjadi seorang raja, karena raja memiliki segala kuasa yang dapat mencapai apapun yang diinginkan. Ternyata menjadi seorang raja pun tak bisa mengahalau panas ketika berada di bawah terik matahari. Sang tukang batu pun berpendapat alangkah gagahnya menjadi matahari, dengan kekuatan terangnya dapat memberikan sinar pada dunia. "Tapi oh, lihat... apa itu? Iring-iringan awan! Langit berubah mendung. Kumpulan mereka menghalauku saja. Aku tak bisa menyinari bumi."
Rupanya menjadi matahari pun bukanlah suatu hal yang super hebat. Lihat saja kejadian tadi. Awan. Awan-awan itu memberikan hujan pada bumi. Bumi yang semula gersang menjadi sejuk kembali setelah hujan turun, dan tanam-tanaman pun bisa minum kembali. Menjadi air adalah hal berguna bagi kehidupan makhluk-makhluk di bumi. Akhirnya ia pun berubah menjadi air.
O ooh.. sungguh lelah menjadi air. Harus berkelok-kelok mengitari bidang-bidang pada bumi. Dug.. dug... dug! Ada suara. Suara pukulan pada bidang keras. Suara-suara itu sangat menggangguku. Apa hal yang membuat demikian? Aku harus mencari penyebabnya. Rupanya itu suara berasal dari hantaman bodem yang dipukulkan pada batu. Sungguh kuat menjadi orang seperti itu. "Ah aku pengin menjadi seperti dia saja, menjadi tukang batu.
semoga bermanfaat