FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() BEKASI--Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengimbau seluruh umat Islam, khususnya di wilayahnya, untuk menyeragamkan arah kiblat pada Jumat (28/5) 2010 pukul 16.17 WIB. "Sebab, pada saat itu matahari tepat berada di atas Ka`bah. Setiap bayangan yang tegak lurus akan mengarah ke Ka`bah," kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Bekasi KH Munir Abbas Bukhori kepada ANTARA, di Cikarang, Selasa. Menurut dia, perhitungan itu berdasarkan hasil kajian Lajnah Falakiah Pengurus Besar NU yang membidangi hukum shalat. Kejadian itu, katanya, hanya berlangsung sekali dalam setahun. "Imbauan itu sudah kami sebarkan kepada masyarakat dalam bentuk selebaran, khususnya di 23 kecamatan Kabupaten Bekasi agar seluruh kaum Muslim mengetahui hal itu," katanya. Ia mengatakan, sebagian besar bangunan masjid dan mushola di wilayah Kabupaten Bekasi memiliki kesalahan dalam menentukan arah kiblat sehingga mempengaruhi hasil ibadah. "Di Kabupaten Bekasi, ada banyak sekali tempat ibadah umat Islam yang salah menentukan arah kiblat. Melenceng sedikit saja dari arah yang ditentukan akan berdampak pada kualitas ibadah," katanya. Sementara Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kantor Wilayah Kementrian Agama Kabupaten Bekasi Edi Suhadi menyambut baik gagasan tersebut. "Berdasarkan hasil kajian kami di lapangan, sebanyak delapan dari 10 masjid yang dijadikan contoh ternyata arah kiblatnya belum pas beberapa derajat dari arah Ka`bah," katanya. Menurut Edi, mayoritas masjid tersebut berdiri di lahan pemukiman penduduk. "Karena pada saat proses pembangunannya tidak diperhitungkan secara rinci oleh kontraktor yang bersangkutan," ujarnya. Data tersebut, kata dia, diperoleh dari tim evaluasi arah Kiblat yang sengaja dibentuk pihaknya dengan jumlah anggota lima orang yang disebar secara acak di setiap kecamatan. http://www.republika.co.id/berita/du...at-pada-28-mei Last edited by azal azores; 27th May 2010 at 11:35 AM. |
#2
|
||||
|
||||
![]()
makasih ndan.....InsyaALLAH besok ane amati matahari terbenam,semoga cuaca cerah.....
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
besok dipastikan cerah Ndan
|
#4
|
|||
|
|||
![]()
mkcih tas info na NDAN,.:blink:
|
#5
|
||||
|
||||
![]()
info yg mantap ndaan...
|
#6
|
||||
|
||||
![]()
semoga menjadi awal yang indah ndan
|
#7
|
|||
|
|||
![]()
:araara: bknya kmnpun kiblat klo ditarik lurus pasti akan menuju ka'bah
![]() |
#8
|
||||
|
||||
![]()
makasih ndan infonya...
semoga thread yg andan bikin menjadi dakwah dan diganjar pahala yang besar ![]() |
#9
|
|||
|
|||
![]()
emang arah bayangan ngaruh ya sama arah kiblat ndan?
![]() |
#10
|
||||
|
||||
![]()
firman Allah,
"Ke mana pun kamu menghadap, maka di sanalah wajah Allah" (Al Baqarah ayat 149) berarti di mana pun kita berada, kita memiliki kiblat berupa Ka'bah yang harus dihadapi. Ulama lain mengatakan bahwa ayat itu diturunkan sebagai pemberian izin dari Allah untuk menghadap ke barat atau timur, selaras dengan perjalanannya, dalam melakukan shalat sunnah dan khauf. Abu Karib meriwayatkan dengan sanad yang sampai kepada Ibnu Umar bahwa dia shalat ke arah mana saja binatang kendaraannya itu menghadap. Ibnu Umar menceritakan bahwa Rasulullah saw. pun melakukan hal seperti itu dan dia menafsirkan ayat, "Ke mana pun kamu menghadap, maka di sanalah wajah Allah." Keterangan ini diriwayatkan oleh Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Abi Hatim, dan Ibnu Mardawih dari berbagai jalan dari Abdul Mulk bin Abi Sulaiman. Dalam shahihain keterangan itu berasal dari hadits Ibnu Umar dan Amir bin Rabi'ah, tanpa menuturkan ayat di atas. Ulama lain mengatakan, "Justru ayat itu diturunkan berkenaan dengan kaum yang tidak mengetahui kiblat. Mereka tidak mengetahui arahnya sehingga mereka shalat ke arah yang berbeda-beda." Muhammad bin Ishak al-Ahwazi meriwayatkan dengan sanad yang sampai kepada Amir bin Rabi'ah, dari ayahnya, dia berkata, Quote:
Ayat-ayat di atas serta hadits-hadits tersebut menjadi dalil bahwa shalat tadi tidak perlu diqadha atau diulangi. Wallahu a'lam |
![]() |
|
|