
24th January 2011
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: Jan 2011
Location: ID Cantik
Posts: 598
Rep Power: 286
|
|
Kantong Plastik Jadi Musuh Bersama di Italia
Rakyat dan pemerintah Italia sepakat menyatakan perang. Kali ini genderang perang tak mereka tabuh untuk memerangi mafia, melainkan tas kresek (kantong plastik sekali pakai). Memasuki tahun baru 2011, Perdana Menteri (PM) Silvio Berlusconi mengeluarkan aturan yang melarang toko dan supermarket menggunakan tas kresek.
"Dekrit yang mulai berlaku 1 Januari 2011 itu terobosan terbaru pemerintah memerangi plastik. Masyarakat harus bersikap lebih dewasa menjaga lingkungan,� kata Menteri Lingkungan Hidup Italia, Stefania Prestigiacomo.
Dengan aturan itu, Italia menjadi negara pertama Uni Eropa (UE) yang memberlakukan larangan pemakaian tas kresek. Terbetik kabar, Prancis juga segera memberlakukan aturan serupa. Sejumlah perusahaan pertokoan sudah menyingkirkan tas kresek untuk belanja. Bahkan jaringan hypermarket terbesar di dunia, Carrefour, sejak Maret 2007, tak lagi membagikan tas kresek gratis kepada konsumen. Mereka yang membutuhkan kantong untuk membawa belanjaan harus membelinya.
Sebelum itu, Inggris serta Belgia, Belanda dan Jerman juga melarang tas kresek untuk tempat belanjaan. Tapi, empat negara tadi tak sampai menjadikan larangan itu sebagai aturan pemerintah. Yang banyak terjadi adalah bahwa pemerintah sejumlah negara Eropa sekadar memungut pajak dari penggunaan tas kresek.
Dibanding negara-negara Eropa lainnya, pemakaian tas kresek di Italia tertinggi. Tiap tahun masyarakat Italia menggunakan sedikitnya 20 miliar kantong plastik. Artinya, tiap orang membuang sekitar 300 tas kresek tiap tahun.
Kelompok pecinta lingkungan Italia menyambut baik larangan pengunaan tas kresek untuk belanja tersebut. Menurut mereka, plastik yang menjadi bahan baku tas kresek sekali pakai di hampir seluruh toko dan supermarket dunia itu merupakan sumber polusi paling jahat. Selain membutuhkan banyak bahan bakar untuk memproduksinya, tas kresek sekali pakai juga sangat sulit terurai saat sudah menjadi sampah.
Legambiente (organisasi lingkungan hidup Italia) optimistis Italia akan mampu memangkas emisi karbondioksida. "Larangan menggunakan tas kresek untuk belanja yang terbuat dari polythene (plastik) itu akan mengurangi emisi CO2 sampai sekitar 180 ribu ton," ungkap Legambiente. Berdasar survei lembaga tersebut, hampir seluruh warga Italia pun mendukung larangan pemakaian kantong plastik itu. (*)
|