Aliansi Suporter Indonesia [ASI] menilai kongres tahunan PSSI yang akan digelar di Bali pada 21-23 Januari sebagai ajang sandiwara, karena hanya akan melegalitaskan kepemimpinan Nurdin Halid di induk organisasi sepakbola nasional tersebut.
Ketua ASI Partoba Pangaribuan dalam seminar di Jakarta mengatakan, pihaknya mencurigai pelaksanaan kongres tahunan itu akan berubah menjadi kongres luar biasa guna mempertahankan Nurdin. Hal seperti ini pernah terjadi pada kongres sebelumnya di Makassar.
�Masa kepemimpinan Nurdin akan berakhir pada April nanti. Bisa saja kongres tahunan berubah menjadi kongres luar biasa. Semuanya patut dicurigai. PSSI bisa saja bersandiwara, karena untuk menetapkan Nurdin sebagai ketua umum periode berikutnya,� ujar Partoba.
Ditambahkan, dengan kondisi kepemimpinan di PSSI saat ini, sudah saatnya seluruh suporter dan pecinta sepakbola nasional bersatu menentukan sikap agar persepakbolaan di tanah air semakin maju di masa mendatang tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.Salah satu upaya yang dilakukan ASI adalah dengan mengkoordinir dukungan saat menggelar Jambore perubahan sepakbola Indonesia di Tugu Proklamasi, Jakarta, pada 20-24 Januari nanti.
Dalam kesempatan itu, Partoba membantah anggapan bila kegiatannya itu berkaitan dengan bergulirnya Liga Primer Indonesia [LPI] yang hingga kini masih menimbulkan polemik.
�Kami tidak ada kaitannya dengan LPI, karena kami tidak mau ikut dalam polemik. Sikap suporter hanya mengamati. Selama tidak ada tipu-menipu seperti sekarang, kami akan senang datang ke stadion,� tegas Partoba.