
26th January 2011
|
 |
Member Aktif
|
|
Join Date: Nov 2010
Posts: 129
Rep Power: 0
|
|
Penyebaran Buku SBY Salah Sasaran
TEMPO/Edi Faisol
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sejarawan Asvi Warman Adam mengkritisi penyebaran buku Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke 87 Sekolah Menengah Pertama di Tegal, Jawa Tengah. �Ini bukan hanya tidak pas. Tapi salah sasaran,� kata Asvi melalui telepon, Rabu (26/1).
Asvi menyayangkan mengapa buku SBY bisa lolos jadi bacaan siswa SMP. Ia menuturkan, pada masa Orde Baru, buku-buku yang menceritakan kehebatan rezim memang banyak muncul. Namun buku-buku itu tak sampai masuk ke sekolah.
Menurutnya, lebih bijaksana jika pemerintah mempriotitaskan sosialisasi pahlawan nasional,ketimbang mengedarkan buku-buku yang menyajikan kehebatan SBY. Sebab saat ini, hanya segelintir dari 150 tokoh pahlawan nasional yang sudah dikenal masyarakat.
�Seyogyanya, yang dicetak dan diedarkan di sekolah itu kan buku yang membicarakan tokoh nasional. Sebenarnya sah-sah saja kalau Departemen Pendidikan mencetak buku seperti itu. Tapi kan persoalannya, buku itu jadi buku pelajaran di SMP,� ujarnya.
Asvi mencontohkan dua pahlawan nasional, Pong Tiku dari Toraja, dan Garamata dari Sumatera Utara, yang namanya masih asing di telinga masyarakat. Padahal, kata Asvi, keduanya berjuang habis-habisan membela tanah air di era penjajahan Belanda.
�Mereka yang lebih pas dibukukan karena sudah mengorbankan jiwa dan raga. Kalau Pak SBY kan sudah dikenal karena sering muncul di teve,� kata Asvi.
Sebelumnya, buku profil SBY ditemukan Dinas Pendidikan Kabupaten Tegal langsung didistribusikan ke sekolah sebagai penerima dana alokasi khusus dari pemerintah pusat. Buku-buku itu di antaranya berjudul �Lebih Dekat dengan SBY: Jalan Panjang Menuju Istana�, �Merangkai Kata Menguntai Nada�, �Memberdayakan Ekonomi Rakyat Kecil�, dan � Peduli Kemiskinan�.
|
|