TEMPO Interaktif, Kairo - Mesir lumpuh setelah puluhan ribu demonstran bentrok dengan aparat keamanan di berbagai kota kemarin. Polisi menembakkan gas air mata dan meriam air ke pelbagai pusat kerumunan, termasuk ke pelataran masjid. Polisi juga menangkap tokoh oposisi Mohammad el-Baradei dan puluhan tokoh Ikhwanul Muslimin.
Aksi massa kemarin jauh lebih besar dari demo hari pertama, Selasa lalu, yang menewaskan lima orang. "Ini hari amarah nasional," kata seorang demonstran kepada Tempo. "Rakyat Mesir turun ke jalan untuk melawan kezaliman dan kediktatoran Presiden Husni Mubarak."
Ribuan ibu berdemonstrasi pada pagi hari. Seusai salat Jumat, barulah para pekerja, pemuda, dan mahasiswa tumpah ke jalan atau menggelar aksi di masjid-masjid. El-Baradei dan keluarganya berdemo di sebuah masjid di kawasan Giza, Kairo.
Pemenang Nobel Perdamaian yang kini menjadi tokoh reformasi Mesir itu tiba dari Wina, Austria, Kamis sore lalu. "Inilah saatnya memprotes kehidupan di Mesir. Saya sengaja pulang untuk bergabung dengan rakyat Mesir," kata Baradei ketika tiba.
Polisi Mesir menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah pengunjuk rasa, termasuk Baradei. Tembakan itu membuat demonstran lari kocar-kacir. El-Baradei, yang terdesak dan basah kuyup, kemudian ditangkap dan menjadi tahanan rumah.
Di Distrik Mohandiseen, sekitar 10 ribu orang turun ke jalan meneriakkan "Turun, turun, Mubarak turun!". Di Suez, Alexandria, Mansoura, Aswan, Minya, dan Assiut di selatan Kairo serta Al-Arish di Semenanjung Sinai juga terjadi bentrokan.
Pemerintah Mesir memberlakukan jam malam di Kairo dan dua kota lainnya sejak pukul 18.00 sampai 07.00 waktu setempat.
Di Washington, Presiden Amerika Serikat Barack Obama kemarin mendesak Mubarak melakukan reformasi pada pemerintahannya. Pernyataan pertama Obama itu terkesan sangat berhati-hati untuk menghindari anggapan bahwa Amerika meninggalkan sekutu terpentingnya di Timur Tengah tersebut.
Obama menyebutkan demonstrasi dilakukan karena frustrasi terpendam akibat tiadanya perubahan yang berarti. "Saya selalu berkata kepadanya untuk memastikan bahwa mereka bergerak maju dalam reformasi. Reformasi politik, reformasi ekonomi adalah mutlak penting untuk kesejahteraan Mesir dalam jangka panjang," ujar Obama saat menjawab pertanyaan secara online di situs YouTube.