
1st February 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Implan Payudara Picu Kanker Langka
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta - Implan payudara akhir-akhir ini jadi pilihan sejumlah wanita untuk bisa tampil dengan dada lebih berisi dan seksi. Meski sejumlah Tapi kontroversi keamanan penggunaan implan ini masih terus terjadi. Rabu lalu, Food and Drug Administration (FDA), lembaga pengendali peredaran obat dan makanan Amerika Serikat, mengumumkan kecurigaan adanya hubungan antara implan payudara dengan satu jenis kanker yang tergolong langka.
Jenis kanker yang disebut limpoma anaplastik sel besar, itu menyerang kelenjar getah bening dan kulit. Dilaporkan serangan kanker ini biasanya mulai muncul dari jaringan luka yang muncul disekitar implan. Saat ini sedang meminta semua dokter yang menangangi kasus serupa untuk segera melaporkannya kepada lembaga ini.
Lembaga ini memang baru mempelajari 60 kasus penyakit ini diseluruh dunia, diantara perkiraan 5-10 juta perempuan dengan implan payudara. Lembaga ini juga masih meneliti berbagai literatur tentang kasus-kasus serupa sejak tahun 1997, baik yang dibuat pemerintah sejumlah negara atau dari perusahaan penghasil implan. Ternyata pada sebagian besar kasus dilaporkan, para pasien mulai mencari pertolongan medis setelah merasakan nyeri, ada gumpalan, peradangan dan berbagai keluhan lain disekitar tempat pembedahan.
"Kami jadi sangat tertarik untuk mengatahui secara khusus apakah memang pasien kanker payudara jadi lebih berisiko akibat penggunaan implan," kata Dr. William Maisel, kepala penelitian benda-benda medis di FDA. Namun FDA tidak menemukan perbedaan jumlah kasus pada pasien dengan implan berbahan saline yang mengandung garam atau implan dari silikon.
Juga tidak ada perbedaan pada pasien pengguna implan dengan alasan karena alasan kosmetis atau sebagai bentuk bedah rekonstruksi pasca pengangkatan kanker payudara.
"Namun harus ada penelitian lebih lanjut untuk menghimpun data setidaknya ratusan atau ribuan wanita yang telah menggunakan implan selama lebih dari 10 tahun," kata FDA dalam pernyataannya bahwa penelitian ini belum sepenuhnya selesai. Di Amerika implan payudara dipasarkan oleh perusahaan Allergan Inc. dan Johnson & Johnson's Mentor Corp. Dua perusahaan ini termasuk yang diminta untuk terus melaporkan update produk mereka.
Sejumlah peneliti yang laporannya tentang limpoma pada pasien implan payudara selamatiga tahun terakhir mengungkapkan kemungkinan adanya kebocoran isi implan ke sel-sel disekitar implan sebagai penyebab kanker.
Limpoma adalah sejenis kanker ganas, meski seringkali bisa disembuhkan. Terapi yang diberikan biasanya berupa radiasi, kemoterapi dan terakhir transplantasi sumsum tulang belakang jika penyakit ini kembali lagi.
Menurut Dr. Jasmine Zain, ahli limpoma dari New York University's Langone Medical Center, selama bertahun-tahun di kelompok pengguna implan payudara kemungkinan kemunculan kanker payudara, masih jadi informasi yang sumir. "Baru kali ini FDA benar-benar mengeluarkan pernyataan tentang kasus ini," kata Zain.
FDA sendiri sempat menarik produk implan payudara dari pasar tahun 1992, dengan alasan pabrikan tidak menyertakan data medis tentang keamanan dan efektifitas produk. Saat itu implan dihubungkan dengan risiko munculnya penyakit kanker dan lupus.
Namun tahun 2006, lembaga ini mengembalikan produk ini ke pasar, setelah sejumlah penelitian tidak menemukan hubungan antara penyakit ini dan implan payudara silikon. Tapi hal ini dilakukan dengan catatan, bahwa perusahaan penghasil implan harus menyertakan penelitian selama 10 tahun terhadap para wanita yang mengalami kebocoran implan, sekaligus laporan penelitian jangka panjang akan keamanan implan pada 40 ribu wanita.
FDA menyatakan, perusahaan-perusahan ini masih melanjutkan penelitian yang dituntut lembaga tersebut, meski sebagian perusahaan hanya memenuhi kurang dari separuh jumlah pasien yang disyaratkan untuk menyebut produk implan payudara ini aman secara signifikan.
Dr. Diana Zuckerman dari National Research Center for Women & Families, lembaga yang menolak keputusan FDA mengembalikan implan ke pasar tahun 2006 menyatakan penelitian yang dilakukan perusahaan atas produk implan akan sia-sia. "Kecuali FDA bisa meyakinkan perusahaan itu untuk tetap melibatkan wanita dalam penelitian mereka."
|
|