Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Chit & Chat

Chit & Chat Tempat mencurahkan isi hati dan mencari tips-tips berguna untuk pria dan wanita

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 5th February 2011
basta323's Avatar
basta323VIP basta323 is offline
� Secret Member �
 
Join Date: Dec 2010
Location: Ceriwis
Posts: 3,547
Rep Power: 36
basta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Guru
Default Cerpen " Stasiun Cinta "

2 jam sudah Rania menunggu Bram di stasiun. Tapi batang hidung Bram tak terlihat sedikitpun. Dengan perasaan sedikit kecewa, Rania menunggu Bram di kursi tua dekat loket. Berkali-kali Rania menolehkan kepala menunggu kedatangan Bram. Bram adalah tunangan Rania yang merantau ke Jakarta dan berjanji kembali 2 tahun lagi. Pukul 11.00 Kriiinggg.. Bunyi jam beker membangunkan Mario. Dengan segera Mario bangun sambil melihat jam. � Ya ampun! Aku telat jemput Chika di stasiun!� Dengan terburu-buru Mario berangkat ke stasiun untuk menjemput Chika, tunangan Mario. Sesampainya di stasiun, Mario tak melihat kehadiran Chika sama sekali. Mario telah menunggu 1 jam dan menelpon Chika sebanyak 43 kali tanpa jawaban. Mario pikir Chika marah padanya. Dengan segera Mario pergi ke rumah Chika. Ternyata seluruh keluarga Chika telah pindah sebulan yang lalu. Sejak Chika kuliah di Depok 2 tahun yang lalu, Mario sudah tidak pernah mengunjungi rumah keluarga Chika dan tak pernah tahu kabar keluarga Chika sedikitpun. Dan 5 bulan terakhir ini, komunikasi Mario dan Chika hilang tanpa kabar. Terakhir mereka berkomunikasi, Chika mengirim surat dan berjanji akan pulang ke Semarang. Pulang pada tanggal mereka bertunangan setahun yang lalu pukul 10.00 pagi, hari ini tentunya. Mario masih menyimpan surat itu. Dan ternyata, Mario menerima kenyataan pahit, Chika meninggal dunia dalam kecelakaan mobil sewaktu di Depok. Mario tak percaya dengan perkataan tetangga Chika. Mario segera masuk ke dalam mobil dan kembali ke stasiun dengan wajah gugup. Sudah 6 jam Rania menunggu. Tetap di tempat yang sama, dan tetap tidak bertemu Bram. Saat ini jam menunjukkan pukul 15.00. Air mata mulai terjatuh dari matanya. Rania bangkit dengan lunglai, dan berlari menuju pintu keluar. Braakk.. Rania terjatuh dan menabrak lelaki tegap berkulit putih, Mario. Mereka berdua terjatuh, dan segera Rania memeluk Mario sambil menangis. � Maaf. Bisa tolong dilepaskan?� Rania tetap saja menghiraukan Mario. Dan.. � Hey!! Kamu ini punya telinga nggak? Aku bilang lepas!� Bentak Mario sambil melepaskan Rania dari pelukannya kemudian menatapnya. Mario melihat Rania menangis tersedu-sedu dan kemudian meninggalkannya. Di tengah hujan, Rania berjalan dengan mata sembab. Rasa kecewa akan Bram meliputi dirinya. Dia tak menyangka Bram meninggalkannya. Memang akhir-akhir ini Rania mendengar kabar jika Bram telah menikah dengan seorang model terkenal di Jakarta. Tapi Rania tidak pernah menghiraukannya. Rania tetap percaya pada Bram, namun semua telah berubah, Rania yakin Bram telah menikah dengan wanita itu. 6 jam percuma menunggumu di stasiun. Masih ingatkah akan janjimu? Kamu ingat sekarang tanggal berapa? Kamu pembohong. Kamu menikahi wanita lain tanpa sepengtahuanku. Mana janjimu Bram? Ditekannya tombol send dengan cepat. Sambil menunggu balasan dari Bram, Rania terus berjalan di tengah derasnya hujan. 15 menit kemudian.. Mulai dari sekarang hubungan kita berakhir. Aku memang sudah menikah dan mempunyai anak. Tujuanku ke Jakarta sebenarnya untuk menikah dengan Theressa, sahabat lamaku. Jujur, aku terpaksa tunangan sama kamu. Aku nggak pernah cinta sedikitpun sama kamu. Rania menangis habis-habisan. Handphone yang ia genggam pun jatuh dari tangannya. Rania berteriak sekeras mungkin menerima kenyataan ini. Dan kemudian Rania jatuh pingsan di tengah hujan deras. * Keesokan paginya, Mario tetap menunggu Chika di stasiun. Mario menunggu kehadiran tunangannya yang telah meninggal. Mario masih tak percaya jika Chika meninggal dunia. Mario mengira Chika masih hidup. Dan Mario akan menunggu Chika datang. Sampai kapanpun. * 15 September 2010 Rania memandang seluruh isi stasiun. Setiap tanggal 15, Rania mengunjungi stasiun. Berharap Bram datang kembali, namun ditunggunya sejak 15 Juli yang lalu, Bram tidak pernah ada kabar hingga saat ini. Dan pada hari itu, � Bolehkah aku duduk di sebelahmu?� Lelaki itu mengangguk. � Hampir setiap aku kesini, kamu selalu ada di stasiun ini. Di tempat yang sama pula. Kamu ngapain disini terus-terusan? Kamu menunggu seseorang?� Tanya Rania. � Bukan urusan kamu.� Jawab lelaki itu sinis. � Tapi jujur, setiap tanggal 15 aku ke stasiun ini. Berharap tunanganku datang. Tapi, mulai 15 Juni sampai saat ini, aku nggak pernah melihat dia datang.� Lelaki itu mulai merespon Rania. Ia menolehkan kepalanya sedikit. � Tapi ya sudahlah. Aku yakin dia takkan kembali. Dia sudah bahagia disana. Ngomong-ngomong makasih udah mau berbagi tempat dan denger curhatku. Namaku Rania. Kamu bias curhat ke aku setiap tanggal 15. Di tempat ini. Aku harus pergi. Daaaa.� � Rania. Tunggu!� Tiba-tiba saja lelaki itu menarik tangan Rania dan menahan Rania. � Namaku Mario. Kita bernasib sama.� � Maksud kamu?� � Coba baca surat ini.� To : Mario Tanggal 15 Juni nanti, aku bakal balik ke Semarang. Tunggu aku di kursi tua di stasiun biasa pukul 10.00. Miss you.. From : Chika � Tapi dia nggak menepati janjinya.� Rania menepuk nepuk pundak Mario, dan menggenggam tangannya. � Sabar ya, seenggaknya kamu masih beruntung. Pacar kamu masih sayang sama kamu. Sedangkan aku, tunanganku nggak pernah sayang sedikitpun sama aku. Dia.. Dia justru menikah dengan wanita lain.� Mario pun menatap Rania. Tiba-tiba dia teringat suatu kejadian. Kejadian ketika Mario bertabrakan dengan Rania di pintu keluar stasiun. � Oh iya. Aku minta maaf udah bersikap kasar sama kamu. Kamu ingat nggak, kalo kamu pernah tabrakan sama cowok di pintu keluar stasiun terus kamu peluk dia?� � Hmmm sebentar.� Butuh waktu cukup lama bagi Rania untuk mengingat. Dan akhirnya.. � Oh ya, aku ingat. Jadi, laki-laki itu kamu? Hahaha nggak nyangka ya. Ternyata kita ketemu lagi.� Jawab Rania dengan ceria. � Iya. Aku juga nggak nyangka.� Jawab Mario kemudian menoleh dan menatap Rania. Tiba-tiba, suasana menjadi hening. Rania merasa detak jantungnya semakin cepat, ia gugup. Rania melihat kesedihan yang terpendam di mata Mario. � Mata kamu, indah seperti Chika. Benar-benar mirip. Senyum yang mengembang di pipi kamu sama seperti dia� Sahut Mario sambil mengelus pipi Rania. � Kamu tau? Setiap hari aku ke stasiun ini dari jam 09.00 sampai jam 12,00 hanya untuk menunggu kamu Chika. Kamu kemana aja selama ini? Sekarang 15 September, tapi kamu janji tanggal 15 Juni. Kamu lupa ya?� Tiba-tiba uacapan Mario menjadi tak karuan. � Mario.. Ini aku Rania. Bukan Chika.� Jawab Rania kaget. Tiba-tiba Mario terdiam dan melihat jam tangannya. Saat ini jam menunjukkan pukul 12.00 dan itu saatnya Mario pergi. Mario beranjak dari kursi tua dan meninggalkan Rania tanpa sepatah kata pun. * 16 September 2010 Tak seperti biasanya, hari ini Rania mendatangi stasiun. Bukan untuk menanti Bram melainkan menghampiri Mario. Sejak kejadian kemarin, entah mengapa Rania bisa semakin mudah melupakan. Dan Rania mulai teringat-ingat dengan Mario. Dengan tangannya yang mengelus lembut pipinya dan tatapan matanya. � Mario.� Sapa Rania lembut. � Sekarang masih tanggal 16, seharusnya kamu kesini tanggal 15 Oktober. Ada perlu apa kamu kemari?� � A..a..aku bakal menemani kamu menunggu Chika sampai datang. Aku bakal jadi teman kamu. Kamu setuju kan?� � Kenapa kamu mau melakukan ini?� � Aku hanya ingin membantumu. Lagipula aku ingin bertemu Chika.� � Kenapa?� � Aku ingin menyampaikan sesuatu ke Chika.� � Tentang apa?� � Betapa beruntungnya dia memiliki pacar yang setia menunggu kehadirannya setiap hari di kursi tua ini.� Mario kembali menatap Rania. Jantung Rania semakin tak karuan. � Terima kasih.� Jawab Mario penuh senyum. � Nggak perlu berterima kasih. Kenyataannya memang begitu.� 3 jam sudah mereka lalui dengan menyenangkan. Mereka bercerita banyak dan saling melepas tawa. Jam menunjukkan pukul 12.00, namun Mario tak kunjung pulang. Rania terheran-heran dengan sikap Mario yang tak biasa. Tiba-tiba.. � Mario.. Kenapa kamu disini? Chika nggak bakal kembali.� Seorang wanita cantik dengan rok bunga dan jaket kulit yang berbicara. � Din! Maksud kamu apa? Kamu nggak usah sok tau deh.� Mario membentak sahabat Chika. � Ya udahlah Mario. Kamu emang keras kepala. Terserah kamu.� Melihat pertengkaran ini, Rania bingung. Kenapa sahabat Chika justru bilang seperti itu? Rania membatin. Pasti ada sesuatu yang salah, aku harus cari tau semua ini. � Tunggu!� panggil Rania mengejar Dina, sahabat Chika. � Ada apa ya?� � Perkenalkan, saya Rania teman Mario. Saya boleh tanya sesuatu?� � Tanya apa?� � Maksudnya Chika nggak bakal kembali itu apa ya kalau boleh saya tau?� � Kamu nggak tau ya? Chika itu udah nggak ada. Dia udah meninggal. Aku nggak punya banyak waktu. Bye.� � Ta.. Tapi tunggu!� Rania tertegun tak menyangka. Chika sudah meninggal, tapi Mario. Mario menyangka Chika masih hidup. Rania membatin. Kemudian Rania bergegas pulang, meninggalkan Mario. *18 November 2010 Sejak saat itu, Rania selalu menemani Mario di stasiun sembari mencari tahu tentang Chika. Hingga pada suatu hari Rania mengajak Mario ke Yogyakarta.� Mario, aku punya kejutan buat kamu. Kamu ikut aku ya, kita ke Yogyakarta.� � Kejutan apa? Tapi aku harus menunggu Chika datang.� � Justru di Yogyakarta kita akan bertemu Chika.� � Apa kamu bilang? Chika ada di Yogyakarta?� � Iya. Ayo cepat!� Sesampainya di Yogyakarta, mobil Rania segera melesat ke sebuah pemakaman. Wajah Mario kebingungan melihat mobil Rania berhenti tepat di depan makam. Rania mengajak Mario turun dan memasuki makam itu. Disana, mereka berhenti di sebuah makam yang penuh dengan kembang dengan nisan bertuliskan nama. Alenia Chika. � Kamu lihat nama itu Mario? Kamu sekarang paham kenapa Chika nggak pernah ada di stasiun kan?� � Ta.. Tapi ini nggak mungkin Ran. Ini pasti bukan Chika. Maksud kamu apa Ran? Ini nggak mungkin!� � Mario, Chika udah bahagia disana. Dia meninggal karena kecelakaan mobil sewaktu di Depok. Dia meninggal 1 minggu sebelum 15 Juni itu tiba.� Tiba-tiba Mario terngiang kata meninggal karena kecelakaan mobil sewaktu di Depok. Mario terjatuh, memeluk nisan Chika. Sekarang Mario ingat, Chika sudah tiada. Mario menangis. � Kamu harus belajar ikhlas. Ikhlas ditinggalkan orang yang paling kamu cinta sekalipun. Mereka pasti bahagia disana. Kamu juga harus bahagia disini. Nggak boleh ada kesedihan sedikitpun Mario. Chika pasti sedih kalau kamu juga sedih disini. Kamu harus tabah Mario.� Ucap Rania sambil mengelus pundak Mario dengan senyuman. � Kamu pasti bisa Mario.� � Aku tinggal dulu ya. Pukul 3 sore nanti aku kembali menjemputmu di tempat ini. Sampai jumpa.� Ketika Rania berjalan sudah agak jauh dari makam, tiba-tiba Mario memeluk Rania dari belakang. � Aku nggak mau kehilangan orang yang aku sayang untuk kedua kalinya.� Rania tertegun. Kemudian Rania membalikkan badannya dan menatap mata Mario yang sembab. � Mario,, A.. Aku juga nggak mau kehilangan orang yang aku sayang untuk kedua kalinya.� Jawab Rania kemudian kembali memeluk Mario. Baru saat ini Mario sadar, perempuan yang selalu menemaninya menanti Chika justru adalah cintanya. Dan kemudian mereka jatuh cinta. * 20 November 2010 Ketika Mario duduk di kursi tua itu, Rania menghampirinya. Dia terlihat anggun dengan rok panjang dan cardigan merah mudah dengan rambut terurai. Rania duduk di samping Mario. Di stasiun itu, sama seperti ketika mereka mulai berkenalan. Mereka berdua saling tertawa. Dan Mario menggenggam tangan kekasihnya itu, Rania. � Kita akan memulai hidup baru, ini adalah hari terakhir kita di stasiun ini. Di stasiun ini, kita jatuh cinta.� Ucap Mario kemudian mengecup dahi Rania. ***

Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:35 PM.


no new posts