|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() ANTARA/FB Anggoro/wt
Quote:
BENGKULU--MICOM:Puluhan gajah Sumatra (Elephas maximus) yang hidup di hutan produksi terbatas fungsi khusus Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat Kabupaten Bengkulu Utara makin terisolasi akibat perambahan liar.
"Gajah yang hidup di PLG Seblat makin terisolasi karena hutan koridor atau Hutan Produksi Lebong Kandis makin marak perambahan liar, sehingga jalur menuju Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) tertutup," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Amon Zamora di Bengkulu, Selasa (1/2). Ia menjelaskan, di sebelah utara PLG juga terjadi perambahan dan perkebunan milik PT Alno di sebelah Barat ada perkebunan PT Agricinal dan di sebelah Selatan terdapat permukiman Desa Sukamerindu. Kondisi ini mengakibatkan gajah yang hidup di PLG Seblat terisolasi. Satu-satunya harapan adalah menyatukan kawasan Hutan Produksi (HP) Lebong Kandis menjadi bagian dari PLG Seblat dan meningkatkan statusnya menjadi Taman Wisata Alam (TWA) Suaka Margasatwa. Ia mengatakan sudah mengusulkan perluasan kawasan PLG Seblat ke Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sebelum diteruskan ke Kementerian Kehutanan. Luas kawasan saat ini 6.800 hektare dan diperluas menjadi lebih dari 15 ribu ha. HP Lebong Kandis masuk dalam perluasan tersebut sehingga jalur jelajah satwa dilindungi itu lebih luas. "Idealnya memang satu ekor gajah membutuhkan areal 400 hektare. Jadi kalau jumlahnya 80 ekor minimal 32 ribu hektare," tambahnya. (Ant/OL-5) |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|