
9th February 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Klarifikasi Versi Gerakan Pemuda Ka'bah Temanggung
Pasukan Brimob dikerahkan untuk mengamankan massa yang terlibat aksi kerusuhan dan pembakaran tiga gedung milik umat Kristen di Kota Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (8/2). Aksi kerusuhan ini dimulai saat massa menghadiri sidang vonis perkara pen�staan agama di Pengadilan Negeri Temanggung. TEMPO/Arif Wibowo
Quote:
TEMPO Interaktif, SEMARANG - Gerakan Pemua Ka'bah Temanggung mengakui menjadi salah satu pihak yang aktif mengikuti jalannya persidangan pen�staan agama dengan terdakwa Antonius Richmond Bawengan.
Ketua Gerakan Pemuda Ka�bah Temanggung Farid Ibrahim menjelaskan, persidangan di Pengadilan Negeri Temanggung itu menyita perhatian banyak pihak, termasuk anggota organisasi yang dipimpinnya.
Farid merasa perlu menyampaikan fakta menurut versinya. Menurut Farid, tindak kekerasan yang terjadi Selasa kemarin dipicu oleh kelompok masyarakat dari luar Temanggung.
"Selama ini kami ikut unjuk rasa bersama masyarakat Temanggung berlangsung aman dan mudah dikendalikan. Tetapi manakala unjuk rasa bersama kelompok dari luar, kebanyakan dari Solo dan Pekalongan, kami merasakan sulitnya koordinasi," kata Farid, Rabu (9/2).
Itu sebabnya, kata Farid, Pemuda Ka'bah mendesak pihak kepolisian mengusut secara serius agar masyarakat Temanggung tidak dicap sebagai perusuh.
Pemua Ka'bah menyadari bahwa kedamaian harus terus disemai dan tidak menimbulkan madharat. "Sekalipun organisasi kami terlibat dalam aksi unjuk rasa tersebut tetapi kami tidak pernah merencanakan tindakan di luar batas," ujar Farid.
Farid juga menjelaskan, setiap kali mengikuti sidang pen�staan agama, Pemuda Ka'bah berkoordinasi secara baik dengan pihak kepolisian setempat.
Farid menambahkan, sesuai fakta di lapangan bahwa pihak kepolisian, terutama polisi yang berjaga di depan Pengadilan Negeri Temanggung kurang berlaku baik dalam menghadapi massa. "Sikap emosional polisi dengan makian, pukulan dan kekerasan lain turut memanaskan situasi," paparnya.
Menurutnya, pembakaran terhadap mobil polisi setidaknya menjadi fakta tersendiri bagaimana massa pengunjuk rasa merasa dimusuhi oleh polisi. "Saya harap pihak atasan polisi mampu memperbaiki kinerja anak-buahnya di lapangan agar lebih dewasa dalam menghadapi demonstran," ucap Farid.
Selain itu, Pemuda Ka'bah juga menyayangkan kepolisian yang kurang siaga dalam menjaga gereja. "Kita tahu pengadilan tersebut berkaitan masalah hubungan antar pemeluk agama, karena itu mestinya polisi memiliki kesiapan dalam menjaga beberapa gereja di sekitar kota Temanggung," katanya.
ROFIUDDIN | ANANG ZAKARIA.
|
|