NOT REPOST COZ I HAVE EFFORT
Salah satu gangguan tidur yang kerap dianggap sepele adalah mendengkur, yakni suara getaran saat tidur ketika bernapas lantaran ada sumbatan pada sebagian saluran napas atas. Hal ini biasanya disebabkan getaran langit-langit lunak dan pilar yang membatasi rongga bagian tengah faring.
Diperkirakan 20 persen pria berusia 30-35 tahun mendengkur setiap kali tidur dan pada usia 60 tahun, angka ini mencapai lebih dari 50 persen. Menurut David Fairbanks, M.D, profesor otolaringologi di George Washington University School of Medicine, tonsil yang membesar dan membran tenggorokan yang mulai kendur dan melebar juga bisa jadi penyebab datangnya suara yang mengganggu ketenangan tidur orang lain ini.
Suara dengkuran yang terlalu berisik berakibat mengganggu pendamping tidur, keluarga, bahkan tetangga. Dengkuran superkeras merupakan sebuah pencemaran suara dan berdampak buruk pada kerukunan hidup sesama manusia. Contohnya adalah Alan Myatt asal Inggris, yang tercatat sebagai pendengkur terkeras dengan kekuatan 112,8 desibel. BBC menggambarkan angka ini setara dengan kebisingan suara mesin jet. Ia menuturkan bahwa dengkurannya tidak saja mengganggu sang istri, tapi juga para tetangganya.
Mungkin pernah terbersit di benak agan, kenapa mereka tidak terbangun oleh suara dengkurannya sendiri. Saat malam, kemampuan kita tidur dalam suasana bising berbeda tergantung dari �Sleep Cycle�. Tapi tahukah agan bahwa dalam sekitar 80 persen dari tidur seseorang tidak berada dalam fase �Deep Sleep�. Nah, disaat itulah suara dengkuran membangunkannya puluhan kali namun mereka tidak menyadarinya. Suara dengkuran yang keras sekalipun hanya membangunkannya selama beberapa detik. waktu segitu tidaklah cukup untuk membuatnya terjaga ataupun mengingat hal tersebut.
Sumber: BBC, Popular Science,
www.dental-sleep-apnea.com, Kompas